Cerita Mahasiswa RI Buka Puasa di Masjid Warsawa Polandia

Saskia Adelina Ananda, Jurnalis
Kamis 21 Maret 2024 19:20 WIB
Masjid Kecil di Warsawa yang Tak Pernah Sepi di Bulan Ramadhan. (Foto: Okezone.com/Iwa Gandiwa)
Share :

JAKARTA — Cerita mahasiswa RI buka puasa di Masjid Warsawa Polandia. Masjid di kota Warsawa Polandia tidak banyak. Ini karena muslim disini jumlahnya kurang 1 persen dari total populasi penduduk.

Adapun satu masjid yang ramai dikunjungi di Bulan Ramadan oleh kaum muslim di kota Warsawa. Masjid ini berada di komplek area pemakaman Suku Tatar di jalan Tatarska, kota Warsawa.

Sejak hari pertama Ramadhan 1445 H, masjid itu ramai dikunjungi kaum muslimin. Saking ramainya, sholat maghrib berjamaahnya harus dilakukan secara bergilir sekitar 3 kali atau lebih sesi. Ini karena ruangnya masjidnya memang tidak luas, kurang lebih 4 x 7 meter saja. Besarnya seperti musholla kalau di Indonesia.

Huseyn, mahasiswa S2 jurusan keuangan dan bisnis, mengaku selalu datang setiap hari selama Ramadhan. Sebab masjid ini menyiapkan menu berbuka yang cukup untuk disantap oleh ratusan orang. Benar saja, 20 menit sebelum waktu maghrib, orang-orang memang mulai datang untuk mengisi kursi-kursi pada tenda khusus untuk berbuka.

Raynaldi, mahasiswa Indonesia yang mengenyam pendidikan di Vistula University kota Warsawa juga mengaku sering datang masjid ini. “Alhamdulillah sering mas. Enak (di sini) menunya ganti-ganti setiap hari,” jelas Ray.

Berkah makanan buka puasa gratis memang jadi daya tarik tersendiri untuk kaum muslimin dalam perantauan. Khususnya bagi para mahasiswa. Tidak hanya karena gratis, tetapi juga ajang kumpul-kumpul dengan komunitas satu negara.

“Dulu (2022) ramai mahasiswa Indonesia yang buka di Masjid Turki ini, mas. Bukan hanya anak-anak (Awardee) Beasiswa NTB. Ada anak-anak (Awardee Beasiswa) Ignasi dan Erasmus juga. Bahkan kita sering janjian juga sama mahasiswa dari Malaysia. Tapi tahun kemarin sudah pada pulang, jadi sekarang agak sepi rasanya,” tutur Halim, Mahasiswa S2 Teknik Sipil asal Lombok Timur.

Berdasarkan hasil pemantauan di Masjid Turki (sebutan dari para mahasiswa Indonesia) itu, menu berbukanya memang tidak bisa dibilang sederhana. Pada hari Rabu (13/4), menu yang disajikan adalah semacam nasi kebuli beserta hidangan olahan semur dengan isian daging sapi dan kentang. Lengkap disajikan dengan potongan roti, yogurt dan juga kurma.

Jika ditanya soal rasa, responsnya bervariasi. Hanif, alumnus UGM Yogyakarta yang sekarang menempuh pendidikan S2 Ekonomi Manajemen di Polandia mengaku masakannya enak dan porsinya besar. “Kemarin hari pertama itu lauknya ayam 2 (potong) mas. Banyak orang-orang yang gak habis (makannya),” jelas Hanif.

Penulis 

Iwa Gandiwa Dhiras

Mahasiswa S2 Collegium Civitas, Warsawa,

Jurusan Social Media Management and Digital Commerce, PPI Polandia

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya