Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mahasiswa RI Kembangkan Solusi Energi Hijau dan Lingkungan Berkelanjutan

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Senin, 10 November 2025 |21:46 WIB
Mahasiswa RI Kembangkan Solusi Energi Hijau dan Lingkungan Berkelanjutan
Mahasiswa RI Kembangkan Solusi Energi Hijau dan Lingkungan Berkelanjutan (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA – Perusahaan pendidikan kewirausahaan UD Impact bersama konsorsium universitas di Indonesia mengembangkan solusi untuk energi dan lingkungan berkelanjutan.

Sejumlah perguruan tinggi yang terlibat dalam kolaborasi ini antara lain Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Telkom University Bandung, Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Universitas Primakara Bali.

Kerja sama ini bertujuan memperkuat kapasitas kampus dalam mengakselerasi ide menjadi bisnis nyata. Melalui program akselerasi intensif MAJU:ON Hackathon 2025, mahasiswa dan para founder dibimbing untuk mengubah ide menjadi solusi siap go-to-market dalam menghadapi isu lingkungan dan energi di Indonesia.

“Saat ini, regulator menuntut hasil yang terukur dan berintegritas, termasuk kebutuhan akan dampak iklim yang nyata. Founder dituntut mampu menghadirkan manfaat riil bagi komunitas. Kami memasangkan tim dengan para mentor terbaik di bidangnya serta akses pasar agar mereka dapat memvalidasi masalah, membangun pilot yang bankable, lulus sebagai startup siap investasi, dan menciptakan bisnis yang lebih berkelanjutan di Indonesia,”
ujar Vice President UD Impact, Sunghwa Moon.

Inisiatif ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan kredit karbon di Indonesia, yang diproyeksikan naik hingga sepuluh kali lipat pada periode 2022–2030. Tren ini membuka peluang bagi pengembangan solusi berintegritas tinggi, mulai dari nature tech, MRV (Measurement, Reporting, Verification), hingga layanan dekarbonisasi.

Sebagaimana diketahui, Indonesia tengah menyiapkan salah satu proyek pembangunan energi bersih terbesar di Asia Tenggara. Dalam rencana kelistrikan nasional yang baru, diproyeksikan 70% penambahan kapasitas pembangkit berasal dari energi terbarukan, mendorong bauran energi mencapai sekitar 35% pada 2034.

“Pemerintah dan korporasi saja tidak akan mengantarkan Indonesia menuju net-zero. Kita membutuhkan perusahaan berbasis founder yang mampu mengubah empati terhadap masalah lokal menjadi solusi yang layak dan skalabel,”
kata Co-Founder & CEO Ecoxyztem Venture Builder, Jonathan Davy.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement