“Bapak dan Ibu waktu itu berani membuat keputusan untuk mengizinkan dan membiayai saya melanjutkan sekolah,” kata Sarjiya.
Usai menyampaikan pidato, Sarjiya langsung mendatangi sang ibunda sambil bersujud. Dia memeluk ibundanya dengan erat. Selanjutnya dia menyalami empat saudari perempuannya. Sayang, sang Ayah tidak hadir di momen pengukuhan dirinya karena sudah berpulang.
“Maturnuwun Bu,” kata Sarjiya terbata-bata seperti dilansir laman UGM.
(Dani Jumadil Akhir)