Cerita Mahasiswa Indonesia di Tel Aviv saat Perang Hamas vs Israel

Marieska Harya Virdhani, Jurnalis
Kamis 12 Oktober 2023 13:45 WIB
Mahasiswa Indonesia di Tel Aviv tetap bertahan (Foto: dok pribadi/VOA)
Share :

TEL AVIV - Seorang mahasiswa Indonesia lebih memilih bertahan di Tel Aviv. Dia memperhitungkan segala resiko jika menuju ke pintu perbatasan Israel-Mesir untuk menyeberang.

Proses evakuasi warga negara Indonesia dari Israel dan Palestina terus dilakukan. Sepuluh WNI di Gaza menunggu pintu perbatasan Israel-Mesir. Para mahasiswa menilai saat ini situasinya masih belum kondusif.

“Saya lebih memilih untuk tetap tinggal dan lihat perkembangan situasi karena ada risiko untuk menuju ke perbatasan di utara, yaitu ke Amman (Yordania.red). Saya masih memperhitungkan hal itu,” katanya dilansir dari VOA, Kamis (12/10/2023).

Namanya Thadeo Arlo, mahasiswa Indonesia di ibu kota Tel Aviv, Israel, yang memilih untuk bertahan. Deo, panggilannya, sudah empat tahun tinggal di Israel dan kuliah di jurusan Ilmu Komputer.

Saat diwawancarai pada Rabu (11/10/2023) sore waktu Tel Aviv, Deo masih berada di dalam gedung kampusnya, yang berlantai 12. Sesekali terdengar suara roket melintas dan sirene. Namun Deo tampak tetap tenang.

“Suasana hari ini… hmmm bakal ada sirene lagi nih.. kadang-kadang kita harus berlindung. Ini terdengar suara ledakan beberapa kali. (Jadi Tel Aviv memang lebih gawat dibanding kota-kota lain karena menjadi salah satu target utama Hamas?) Kerusakan di Tel Aviv tidak separah kota-kota lain, tetapi benar, kota ini merupakan target Hamas karena menjadi pusat finansial dan pemerintahan, dan ada bandara internasional juga di sini. Baru saja bandara juga kena ledakan dua kali, sebelum kita wawancara ini,” tuturnya.

 BACA JUGA:

Deo adalah salah seorang dari 94 mahasiswa Indonesia yang masih bertahan di Tel Aviv. Tetapi di kompleks kampus di mana Deo berada, hanya ada sekitar 20 mahasiswa Indonesia. Mereka telah mendapat instruksi untuk segera berlindung ke bunker di bawah gedung ketika mendengar sirine peringatan. Namun hanya diberi waktu satu menit untuk mencapai bunker, sebelum ditutup. Ada beberapa gedung di kampus Deo, dan gedung yang ditinggalinya berlantai 12.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya