Ilmuwan Meneliti Interior Bulan, Penampakannya Masih Jadi Misteri

Tangguh Yudha, Jurnalis
Jum'at 04 Agustus 2023 10:54 WIB
ilustrasi penampakan bulan (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Meskipun manusia sudah beberapa kali pergi ke bulan, namun rupanya satelit alami Bumi tersebut masih menjadi misteri besar bagi para ilmuwan. Apa yang ada di dalam bulan sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti. Ilmuwan Jerman penasaran dengan apa yang ada di dalam bulan.

 

Dugaan terdahulu menyatakan bahwa di bawah keraknya yang berkawah, mantel bulan berada di atas apa yang menurut para ilmuwan sebagai lapisan cair sebagian tempat petunjuk pembentukan Bulan bisa berada. Tapi dugaan itu ternyata meleset.

Menurut sebuah studi terbaru, mungkin tidak ada lapisan oozy sama sekali di bulan. Mantel bulan mungkin akan padat sepenuhnya, tanpa lapisan bantalan lelehan seperti yang diteorikan oleh para ahli geosains saat ini.

 BACA JUGA:

Bergantung pada interpretasi interior bulan mana yang benar, temuan di masa depan dapat mengatur ulang atau menegaskan kembali pemahaman manusia tentang alam dalam bulan dan bagaimana mereka terbentuk. Pada tahap ini, bagian tengah yang cair dan bagian tengah yang padat masih memungkinkan untuk Bulan berdasarkan data geologis yang terbatas yang kita miliki. Lebih banyak sampel bulan diperlukan untuk memecahkan misteri ini.

Seorang ilmuwan planet di German Aerospace Center di Berlin, Michaela Walterová, dan rekan-rekan peneliti berusaha untuk memperkuat pemahaman tentang bagian dalam bulan berdasarkan data yang ada, teori yang berlaku, dan beberapa ide baru. Untuk menjawab misteri besar bulan, mereka pun membandingkan dua model interior bulan yang berbeda untuk melihat mana yang secara realistis menjelaskan pengukuran bentuk dan gerakan bulan yang kita miliki.

 BACA JUGA:

Dilansir dari Science Alert, Jumat (4/7/2023), bulan sendiri mengelilingi Bumi pada jarak rata-rata 384.400 kilometer (238.855 mil). Dari sana ia menarik Bumi, menarik pasang surut di lautan dan atmosfer kita ke sana kemari.

Efek pasang surut ini sangat bergantung pada kerapatan, viskositas, dan kekakuan interior Bulan. Tapi tarikan gravitasi berjalan dua arah, dan Bulan secara berkala berubah bentuk.

Dari mempelajari siklus ritmis ini, dan mengukur bentuk dan gerakan Bulan yang tepat menggunakan rentang laser bulan, para ilmuwan dapat menyimpulkan seperti apa bagian dalamnya. Dua skenario tampaknya mungkin terjadi.

"Menurut yang pertama, interior bulan panas dan sebagian kecilnya mungkin telah meleleh, membentuk lapisan tebal material lemah yang terkubur lebih dari 1.000 kilometer jauhnya di bawah permukaan bulan," tulis Walterová.

Model ini muncul saat ahli geosains mencoba merekonsiliasi pengukuran aneh yang dikumpulkan dari satu set stasiun seismik bulan yang digunakan oleh misi Apollo, dan beroperasi dari tahun 1972 hingga 1977.

Dikombinasikan dengan data seismologi lainnya tentang efek pasang surut Bulan, mereka berpikir bahwa cara terbaik untuk menjelaskan pengamatan mereka adalah dengan lapisan kental yang meleleh sebagian di batas inti-mantel bulan. Lapisan cair ini, menurut mereka, dapat menghilangkan energi pasang surut dan gelombang seismik dengan cara yang sesuai dengan pola periodik dalam data. Tetapi temuan analisis baru Walterová menunjukkan penjelasan lain yang mungkin.

 BACA JUGA:

"Menurut yang kedua, tidak ada lapisan [cair] seperti itu, dan deformasi [Bulan] yang diukur dapat dijelaskan oleh perilaku batuan padat pada suhu yang relatif rendah," kata Walterová.

Tapi perlu dicatat, kedua kemungkinan tersebut “tidak dapat dibedakan satu sama lain” dengan data yang ada. Jadi kita harus menunggu dan melihat apa potensi hasil eksplorasi Bulan di masa depan.

(Marieska Harya Virdhani)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya