JAKARTA - Meskipun manusia sudah beberapa kali pergi ke bulan, namun rupanya satelit alami Bumi tersebut masih menjadi misteri besar bagi para ilmuwan. Apa yang ada di dalam bulan sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti. Ilmuwan Jerman penasaran dengan apa yang ada di dalam bulan.
Dugaan terdahulu menyatakan bahwa di bawah keraknya yang berkawah, mantel bulan berada di atas apa yang menurut para ilmuwan sebagai lapisan cair sebagian tempat petunjuk pembentukan Bulan bisa berada. Tapi dugaan itu ternyata meleset.
Menurut sebuah studi terbaru, mungkin tidak ada lapisan oozy sama sekali di bulan. Mantel bulan mungkin akan padat sepenuhnya, tanpa lapisan bantalan lelehan seperti yang diteorikan oleh para ahli geosains saat ini.
BACA JUGA:
Bergantung pada interpretasi interior bulan mana yang benar, temuan di masa depan dapat mengatur ulang atau menegaskan kembali pemahaman manusia tentang alam dalam bulan dan bagaimana mereka terbentuk. Pada tahap ini, bagian tengah yang cair dan bagian tengah yang padat masih memungkinkan untuk Bulan berdasarkan data geologis yang terbatas yang kita miliki. Lebih banyak sampel bulan diperlukan untuk memecahkan misteri ini.
Seorang ilmuwan planet di German Aerospace Center di Berlin, Michaela Walterová, dan rekan-rekan peneliti berusaha untuk memperkuat pemahaman tentang bagian dalam bulan berdasarkan data yang ada, teori yang berlaku, dan beberapa ide baru. Untuk menjawab misteri besar bulan, mereka pun membandingkan dua model interior bulan yang berbeda untuk melihat mana yang secara realistis menjelaskan pengukuran bentuk dan gerakan bulan yang kita miliki.
BACA JUGA:
Dilansir dari Science Alert, Jumat (4/7/2023), bulan sendiri mengelilingi Bumi pada jarak rata-rata 384.400 kilometer (238.855 mil). Dari sana ia menarik Bumi, menarik pasang surut di lautan dan atmosfer kita ke sana kemari.
Efek pasang surut ini sangat bergantung pada kerapatan, viskositas, dan kekakuan interior Bulan. Tapi tarikan gravitasi berjalan dua arah, dan Bulan secara berkala berubah bentuk.