Ubah Pola Pikir Warga Pelosok, Sekolah Dibangun Agar Anak Tak Langsung Nikah setelah Lulus

Adi Haryanto, Jurnalis
Rabu 15 Februari 2023 18:23 WIB
Sekolah dididirkan di KBB/Adi Haryanto
Share :

BANDUNG BARAT - Pola pikir keluarga di wilayah pelosok Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih ada yang beranggapan anak-anaknya tidak perlu bersekolah tinggi.

Sebab mereka biasa mendorong anak untuk sekolah hanya sampai jenjang SMP lalu diarahkan bekerja atau menikah bagi anak-anak perempuan.

Mainset tersebut yang coba diubah agar para orang tua dan generasi muda sadar akan pentingnya mengenyam pendidikan di bangku sekolah.

Termasuk dalam hal penguatan ilmu keagamaan sehingga bisa membentengi perilaku negatif para generasi muda.

Kepala Sekolah Yayasan Al Adadiyah di Kampung Randukurung RT 02/09, Desa Wargasaluyu, Kecamatan Gununghalu, KBB, Saepul Jamil mengakui, kepedulian warga di sekitar tempat tinggalnya terhadap pendidikan masih minim.

Itu yang membuatnya berjuang keras memberikan pemahaman agar memprioritaskan sekolah.

Melalui yayasan ini, pihaknya ingin mengubah sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada di kampungnya.

Sebab kebiasaan generasi muda di kampung ketika baru keluar atau lulus SD atau SMP langsung kerja proyek atau nikah dini. Oleh karenanya, dengan adanya Al Adadiyah ini satu persatu masyarakat mulai sadar.

"Selama ini warga menilai tidak perlu sekolah tinggi, cukup SD hingga SMP saja. Tapi sekarang pola pikirnya sudah berubah, mereka mulai peduli dengan pendidikan," tuturnya, Rabu (15/2/2023).

Ada beberapa jenjang pendidikan yang ada di Yayasan Pendidikan Islam Al Adadiyah, antara lain Pondok Pesantren, Kober, Raudhatul Athfal (RA) dan Madrasah Aliyah (MA).

Pada setiap tingkatan siswa dibiasakan menghafal Al-Qur'an sebanyak 3 Juz, menghafal kitab kuning, serta pelaksanaan salat dhuha yang wajib dilaksanakan satu minggu sekali.

Menurutnya masih ada beberapa kendala yang dihadapi oleh pihaknya terutama dalam sarana dan prasarana pendidikan.

Seperti mushola, lapangan, serta fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK).

"Dukungan dari pemerintah desa seperti pengecoran jalan ke sekolah sudah terbantu, tinggal sarana prasarana penunjang pendidikan yang sedang kita ihtiarkan," tandasnya.

Terpisah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) KBB akan coba membantu pengembangan sekolah di lingkungan Yayasan Pendidikan Islam Al Adadiyah.

Namun pihak sekolah harus mengajukan terlebih dahulu kebutuhan bantuan ke Kemenag KBB.

Sehingga nanti pihaknya bakal melakukan pendampingan untuk mekanismenya pengajuan bantuan ke pusat.

"Kami akan membantu untuk mendorong dan menjembatani pengembangan pendidikan di sana. Ajukan saja dulu ke Kemenag, nanti tinggal kita usulkan ke pusat terkait kebutuhan yang diperlukan," ucap Kepala Seksi Pendidikan Madrasah pada Kemenag KBB, Endin Wahyudin.

(Natalia Bulan)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya