Melalui yayasan ini, pihaknya ingin mengubah sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada di kampungnya.
Sebab kebiasaan generasi muda di kampung ketika baru keluar atau lulus SD atau SMP langsung kerja proyek atau nikah dini. Oleh karenanya, dengan adanya Al Adadiyah ini satu persatu masyarakat mulai sadar.
"Selama ini warga menilai tidak perlu sekolah tinggi, cukup SD hingga SMP saja. Tapi sekarang pola pikirnya sudah berubah, mereka mulai peduli dengan pendidikan," tuturnya, Rabu (15/2/2023).
Ada beberapa jenjang pendidikan yang ada di Yayasan Pendidikan Islam Al Adadiyah, antara lain Pondok Pesantren, Kober, Raudhatul Athfal (RA) dan Madrasah Aliyah (MA).
Pada setiap tingkatan siswa dibiasakan menghafal Al-Qur'an sebanyak 3 Juz, menghafal kitab kuning, serta pelaksanaan salat dhuha yang wajib dilaksanakan satu minggu sekali.
Menurutnya masih ada beberapa kendala yang dihadapi oleh pihaknya terutama dalam sarana dan prasarana pendidikan.
Seperti mushola, lapangan, serta fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK).
"Dukungan dari pemerintah desa seperti pengecoran jalan ke sekolah sudah terbantu, tinggal sarana prasarana penunjang pendidikan yang sedang kita ihtiarkan," tandasnya.