"Kami mencari ide-ide yang dapat menciptakan ekosistem perumahan yang inovatif, ramah lingkungan, berbasis teknologi, serta dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia," tutur Ramon.
Kesempatan ini menjadi ruang kolaborasi bagi mahasiswa teknik, arsitektur, bisnis, hingga para pelaku usaha muda untuk mendapatkan insight langsung dari praktisi industri, akademisi, serta ekosistem perumahan BTN.
Peserta juga diperkenalkan dengan berbagai tantangan dan peluang sektor perumahan, termasuk kebutuhan rumah yang terus berkembang dan pentingnya pendekatan desain yang fungsional, berkelanjutan, serta terjangkau.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS Agus Muhamad Hatta mengatakan ke depannya akan ada lebih banyak generasi muda yang perlu tempat tinggal di Indonesia. Sehingga, tambah Agus, perlu pendekatan baru dalam pengadaan hunian massal yang inovatif dengan harga yang lebih terjangkau.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)