JAKARTA – Nama Ignasius Jonan, mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) sekaligus eks Menteri Perhubungan, kembali menjadi perhatian publik setelah dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana Negara, Jakarta.
Selain Jonan, Presiden Prabowo juga mengundang Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam kesempatan yang sama.
Mengutip laman resmi United Tractors, Ignasius Jonan menempuh pendidikan sarjana di Universitas Airlangga, Surabaya, dan meraih gelar Doktorandus Akuntansi. Ia kemudian melanjutkan studi pascasarjana di The Fletcher School of Law and Diplomacy (Tufts University), Amerika Serikat, dan memperoleh gelar Master of Arts dalam bidang Hubungan Internasional dan Diplomasi.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 25 April 2025, Jonan diangkat sebagai Komisaris Independen perusahaan tersebut.
Jonan memiliki rekam jejak panjang di dunia korporasi maupun pemerintahan. Saat ini, ia masih aktif menjabat sebagai:
Sebelumnya, Jonan pernah menduduki berbagai posisi strategis, antara lain:
Dalam keterangannya, Ignasius Jonan menjelaskan bahwa kedatangannya ke Istana hanya untuk berdiskusi dan memberikan masukan terkait program-program pemerintah yang tengah dijalankan Presiden Prabowo.
“Kami meminta waktu untuk berdiskusi, berbagi pandangan sebagai warga negara mengenai program-program yang sudah berjalan. Syukur, beliau bersedia mendengar dan terbuka terhadap berbagai masukan,” ujar Jonan.
Ia juga menilai sejumlah program pemerintahan saat ini, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih (Kopdeskel), dan Sekolah Rakyat, merupakan langkah konkret yang berpihak kepada rakyat.
“Menurut saya, program-program tersebut bagus, begitu juga kiprah beliau di diplomasi luar negeri dan penguatan BUMN. Ini menunjukkan arah kebijakan yang pro-rakyat,” lanjutnya.
Jonan menambahkan, setiap kebijakan tentu membutuhkan waktu untuk mencapai hasil maksimal.
“Tidak ada program yang langsung sempurna. Tapi efek bergandanya akan tumbuh seiring waktu. Ini proses perbaikan berkelanjutan,” pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)