JAKARTA – Riwayat pendidikan Budi Gunawan, peraih Summa Cum Laude yang kena reshuffle Presiden Prabowo. Budi mengecap pendidikan dasar dan menengah sebelum melanjutkan pendidikannya ke Akademi Kepolisian (AKPOL) pada tahun 1977. Ia lulus dari AKPOL pada tahun 1983 mendapatkan predikat lulusan terbaik.
Setelah lulus dari AKPOL, Budi Gunawan melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada tahun 1986. Kemudian, ia bergabung dengan Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (SESPIMPOL) pada tahun 1988 dan berhasil menjadi lulusan terbaik juga.
Selain itu, dia juga mengikuti pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS) pada tahun 2005, ia sekali lagi menorehkan prestasi gemilang dengan status lulusan terbaik dengan mengasah kemampuannya dalam bidang penegakkan hukum dan keamanan nasional.
Dalam hal pendidikan Budi Gunawan meraih gelar master di Universitas Satya Gama, dan juga meraih gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Trisakti pada tahun 2018 dengan predikat Summa Cumlaude. Gelar doktor ini bukan hanya simbol akademik, tetapi juga menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan dan keilmuan.
Budi Gunawan memiliki karir panjang dan kompleks di Polri. Ia telah menempati posisi strategis yaitu Karobinkar SSDM, Kaselapa Lemdiklat, Kapolda Jambi, Kadiv Binkum, Kadiv Propam, Kapolda Bali, dan Kalemdiklat. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Polri, jabatan yang menunjukkan pengakuan atas kontribusinya dalam bidang intelijen nasional.
Pada tahun 1999, Budi yang sudah berpangkat Komisaris Besar (Kombes) dipercaya sebagai ajudan Megawati Soekarnoputri pada saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden. Sampai pada Megawati menjadi Presiden Republik Indonesia pada tahun 2001- 2004, Budi masih setia menjadi ajudannya.
Sebelum menjabat sebagai Kepala BIN, Budi memiliki pengalaman yang panjang dalam dunia intelijen dan militer. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Kepala BIN dan memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai operasi intelijen di Indonesia.
Pada tahun 2016, Presiden Joko Widodo menunjuk Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), sebuah posisi yang sangat sensitif dan strategis dalam bidang intelijen negara. Jabatan ini juga yang menuntut integritas, profesionalisme, dan kemampuan analitis yang sangat kuat.
Budi Gunawan tidak hanya memenuhi syarat-syarat ini, tetapi juga meningkatkan kapasitas BIN dengan investasi besar dalam pendidikan dan pelatihan bagi para profesional intelijen. Ia juga mengembangkan Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) menjadi Smart Campus dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan BIN menjadi institusi kelas dunia dengan fasilitas canggih dan staf pengajar yang profesional.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)