JAKARTA - Riwayat pendidikan Liana Saputri, lulusan Amerika yang baru beli 15% saham KFC, menjadi perhatian publik. Publik menjadi penasaran tentang identitas Liana dan pendidikannya.
Ternyata, wanita muda ini bukan orang biasa. Ia adalah putri sulung dari Andi Syamsuddin Arsyad, pengusaha tambang dan sawit terkenal asal Kalimantan Selatan, yang juga dikenal sebagai Haji Isam. Berikut Okezone telah merangkumnya, Kamis (10/7/2025).
Liana tidak hanya mengandalkan reputasi sang ayah, tetapi juga mendapatkan pendidikan tinggi di luar negeri. Liana adalah lulusan Santa Monica College di Los Angeles, AS. Ia kuliah di jurusan Manajemen dan Pemimpin Perusahaan dan lulus pada tahun 2018.
Tidak mengherankan jika sekarang ia aktif terlibat dalam bisnis keluarga. Liana sempat dikenal sebagai pembalap off-road bahkan sebelum masuk ke dunia korporasi, menunjukkan bahwa jiwa kompetitif dan keberaniannya telah berkembang sejak muda.
Perusahaannya sendiri, PT Shankara Fortuna Nusantara (SFN), adalah sarana terbarunya untuk membeli saham KFC Indonesia. Saminya, Putra Rizky Bustaman, adalah salah satu pemegang saham perusahaan, yang didirikan pada akhir 2024. Dengan harga total Rp54,44 miliar, dia memiliki 15% saham JAI.
Meskipun baru berusia dua puluh tahun, Liana sudah menunjukkan tanda-tanda kematangan dalam bisnisnya. Dilaporkan bahwa ia tidak hanya menjadi investor pasif, tetapi juga terlibat dalam pembuatan strategi SFN, terutama untuk mendorong portofolio bisnisnya untuk beralih ke industri makanan cepat saji.
Langkah ini dianggap sebagai bagian dari generasi kedua konglomerat yang sedang bergerak maju dengan cara manajemen kontemporer yang bergantung pada pengalaman dan pendidikan di seluruh dunia daripada hanya warisan keluarga.
Dengan pencapaian ini, publik pasti menantikan tindakan berikutnya yang akan dilakukan Liana Saputri. Apakah KFC Indonesia akan tampil berbeda dengan kepemilikan baru? Hanya waktu yang dapat memberikan jawaban. Namun, yang pasti, kehadiran Liana menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi untuk berpartisipasi dalam bisnis kelas atas bangsa.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)