JAKARTA - Ini riwayat pendidikan Otto Toto Sugiri, crazy rich teknologi yang dijuluki Bill Gates Indonesia. Kesuksesannya dalam membangun bisnis berbasis teknologi telah menjadikannya salah satu orang terkaya di Indonesia.
Sebagai seorang pengusaha di bidang teknologi, Otto telah mendirikan beberapa perusahaan yang berperan besar dalam ekosistem digital di Tanah Air. Dari pengembangan perangkat lunak perbankan hingga infrastruktur pusat data, jejak langkahnya menunjukkan dedikasi tinggi terhadap inovasi teknologi.
Tak hanya sukses dalam bisnis, Otto juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan pusat data di Indonesia. Dengan kepiawaiannya dalam membangun bisnis berbasis teknologi, ia berhasil membawa perusahaannya menjadi pemain utama di industri ini.
Otto Toto Sugiri lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 23 September 1953. Sejak muda, ia dikenal memiliki ketertarikan yang besar terhadap dunia teknologi. Kecintaannya terhadap bidang ini membawanya menempuh studi di jurusan teknik, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus pada tahun 1977.
Tidak berhenti di sana, ia kemudian melanjutkan studinya ke Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule (RWTH) Aachen, Jerman. Di sana, ia meraih gelar master dalam bidang teknik komputer pada tahun 1980. Pendidikan yang ditempuhnya di Jerman menjadi dasar kuat bagi kariernya di dunia teknologi, terutama dalam pengembangan perangkat lunak dan infrastruktur pusat data.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Otto Toto Sugiri memulai karier sebagai IT General Manager di Bank Bali pada tahun 1983. Dalam posisi ini, ia dan timnya bertugas mengembangkan perangkat lunak guna mendukung sistem komputerisasi perbankan. Langkah ini dianggap sebagai inovasi besar pada masanya.
Melihat potensi di bidang teknologi, Otto mendirikan PT Sigma Cipta Caraka pada tahun 1989 bersama lima rekannya dari Bank Bali. Awalnya, perusahaan ini menargetkan menjadi penyedia solusi perangkat lunak bagi 10 bank nasional.
Namun, berkat pertumbuhan pesat, Sigma berkembang menjadi penyedia utama sistem teknologi informasi di sektor perbankan Indonesia. Keberhasilan Sigma akhirnya menarik perhatian Telkom Indonesia, yang mengakuisisi perusahaan tersebut melalui anak usahanya, TelkomMetra, pada tahun 2010.