4. Bisnis TD Pardede
Selain itu, Pardede membentuk klub sepakbola bernama Pardedetex, yang menjadi bagian dari kontribusinya terhadap pengembangan olahraga di daerahnya. Ia juga memiliki sejumlah perusahaan besar seperti Hotel Danau Toba International dan Pabrik Tekstil TD Pardede.
Gurita bisnisnya pun meluas ke sektor properti, termasuk hotel dan cottage di Medan, Parapat, dan Berastagi yang sekaligus juga membantu dalam mengembangkan pariwisata di Sumatera Utara.
Di bidang agribisnis, Pardede mengelola perkebunan kelapa sawit dan karet di Rantau Prapat dan Labuhan Batu. TD Pardede lantas merambah ke di dunia media dengan memiliki saham di Radio Suara Nafiri dan Surat Kabar Perjuangan di Medan.
Fasilitas umum seperti Gedung Pardede Hall dan lapangan sepak bola Gelora Pardede di Binjai juga dibangun olehnya. Fasilitas tersebut memberikan manfaat besar bagi masyarakat dalam bidang hiburan dan olahraga.
5. Punya universitas
Belum lagi, TD Pardede juga mendirikan Universitas Darma Agung dan Rumah Sakit Herna di Medan. Keduanya menjadi simbol dedikasinya terhadap pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Namun TD Pardede telah wafat di usia 75 tahun pada 18 November 1991. Meski begitu, namanya tetap abadi sebagai orang Batak terkaya di Indonesia sepanjang masa.
(Dani Jumadil Akhir)