Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Riwayat Pendidikan Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas Lulusan Universitas Islam Gaza

Zulhilmi Yahya , Jurnalis-Kamis, 01 Agustus 2024 |18:57 WIB
Riwayat Pendidikan Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas Lulusan Universitas Islam Gaza
Riwayat Pendidikan Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas Lulusan Universitas Gaza (Foto: AFP)
A
A
A

JAKARTA - Ismail Haniyeh adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah politik Palestina dan menjabat sebagai pemimpin Hamas, sebuah organisasi yang dikenal secara luas di wilayah Timur Tengah.

Selain karier politiknya, riwayat pendidikan Haniyeh memainkan peran penting dalam membentuk pandangan dan kepemimpinannya. Ismail Haniyeh sendiri dinyatakan tewas di Teheran, Iran, pada 31 Juli 2024.

Ismail Haniyeh lahir pada 29 Januari 1963 di Gaza. Dia tumbuh di lingkungan yang penuh tantangan, dan pendidikan menjadi salah satu prioritas utama dalam hidupnya. Haniyeh menempuh pendidikan dasar dan menengah di sekolah-sekolah di Gaza.

 

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, dia melanjutkan ke Universitas Islam Gaza, di mana dia mengambil jurusan Sastra Arab.

Lulusan Universitas Islam Gaza 

 

Di Universitas Islam Gaza, Haniyeh terlibat dalam aktivitas politik dan sosial. Dia menjadi anggota aktif dalam organisasi mahasiswa yang berafiliasi dengan Hamas, yang saat itu baru berdiri.

Keterlibatannya di kampus membantunya mengembangkan pemikiran politik dan strategi yang kemudian akan mempengaruhi karir politiknya di masa depan. Dia lulus dari universitas pada tahun 1987 dengan gelar sarjana.

Setelah menyelesaikan pendidikan formalnya, Haniyeh bekerja di berbagai posisi di dalam organisasi Hamas. Dia dikenal sebagai orator ulung dan memiliki kemampuan untuk menggerakkan massa.

Haniyeh juga berperan dalam mendirikan sejumlah lembaga pendidikan dan sosial yang dikelola oleh Hamas di Gaza, yang berfokus pada pendidikan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Palestina.

Riwayat pendidikan Ismail Haniyeh tidak hanya terbatas pada pendidikan formal. Dia juga terus belajar dan memperdalam pengetahuannya tentang isu-isu politik, sosial, dan ekonomi yang dihadapi oleh Palestina.

Haniyeh sering menghadiri seminar dan konferensi untuk mendiskusikan berbagai isu yang berkaitan dengan perjuangan rakyat Palestina.

Pada tahun 2006, setelah Hamas memenangkan pemilihan legislatif Palestina, Haniyeh diangkat sebagai Perdana Menteri. Dalam posisi ini, ia menghadapi berbagai tantangan, termasuk blokade ekonomi dan konflik bersenjata dengan Israel.

Pengalaman dan pendidikan yang diperolehnya selama bertahun-tahun membantunya untuk tetap tegas dan fokus dalam menghadapi situasi sulit ini.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement