Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mahasiswa UNS Ciptakan Alat Pendeteksi Emosi Anak Penderita Autisme

Gibran Khayirah Tavip , Jurnalis-Jum'at, 26 Juli 2024 |18:35 WIB
Mahasiswa UNS Ciptakan Alat Pendeteksi Emosi Anak Penderita Autisme
Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Ciptakan Alat Pendeteksi Emosi Anak (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menciptakan alat pendeteksi emosi khusus bagi anak dengan autisme. EMOKIDS, nama alat ini, merupakan inovasi tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta (KC) UNS. Alat ini diharapkan dapat membantu orang tua dan guru dalam memahami kondisi emosi anak dengan autisme.

EMOKIDS dikembangkan oleh Ananda Putra Kanieza dari Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Fakultas Teknik (FT), Siti Nurohmahwati dari Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan Ade Rifky Setiawan dari Prodi D-3 Teknik Informatika Sekolah Vokasi (SV).

Pengembangan alat ini bermula dari keprihatinan Mahasiswa UNS tersebut terhadap kesulitan yang dialami anak dengan autisme dalam mengekspresikan emosi. Dengan latar belakang ilmu pendidikan dan teknologi, mereka memutuskan untuk menciptakan solusi inovatif.

"Tujuan utama kami adalah untuk membantu para tenaga pendidik di sekolah luar biasa dalam mengidentifikasi dan merespons emosi anak autis dengan lebih efisien. EMOKIDS dirancang khusus untuk mendukung proses pembelajaran dan interaksi sosial anak autis. Para tenaga pendidik dapat memberikan perhatian dan dukungan yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan khusus mereka," ujar Ananda selaku ketua tim dikutip Laman UNS Jumat (26/7/2024).

Di bawah bimbingan Dr Eng Faisal Rahutomo, EMOKIDS dirancang mampu mengidentifikasi dan memantau emosi anak dengan autisme secara real-time. Alat ini menggunakan kombinasi teknologi image processing atau pemrosesan gambar dan voice recognition atau rekognisi suara.

“Terdapat algoritma machine learning untuk mendeteksi perubahan gerakan wajah, ekspresi mata, dan bahasa tubuh anak dengan autisme yang terkait dengan berbagai emosi. Data yang diperoleh kemudian diolah dan ditampilkan melalui aplikasi mobile yang mudah digunakan oleh orang tua dan pendidik,” tambahnya.

Keunggulan alat ini tidak hanya pada deteksi dan peringatan, tetapi juga pada pendekatan preventif. EMOKIDS memungkinkan membantu tenaga pendidik merencanakan intervensi yang sesuai. Tenaga pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak-anak autis.

Selain itu, pengembangan teknologi ini telah terintegrasi dalam satu prototipe sehingga biaya yang dikeluarkan lebih terjangkau. Alat ini juga mampu mendukung pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan anak autis di lingkungan pendidikan.

Keberhasilan mereka menjadi bukti bahwa inovasi teknologi dapat memberikan kontribusi nyata dalam bidang pendidikan, terutama dalam Pendidikan Luar Biasa (PLB). Mereka berharap penelitian dan pengembangan EMOKIDS dapat terus dikembangkan dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi masyarakat.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement