JAKARTA - Kenalan dengan Muhana Fawwazy Ilyas yang merupakan dokter umum lulusan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang baru saja lulus dan akan menjalankan sumpah dokter pada 13 Agustus 2024.
Dia mendapatkan dua kali gelar cumlaude pada seluruh tahapan studinya yaitu Sarjana Kedokteran dalam 7 semester dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,62 dan juga Profesi Dokter dalam 4 semester dengan IPK 3,76.
Selain itu, dia juga telah berkontribusi dalam lebih dari 70 proyek penelitian kolaborasi dalam 2 tahun terakhir dan telah mempublikasikan 15 artikel terindeks Scopus, 1 buku dan aplikasi, serta 4 artikel terindeks SINTA.
Muhana memulai terjun ke bidang riset sejak 2 tahun yang lalu, terutama dalam bidang neuroscience, neurology, dan neurosurgery. Perjalanannya dimulai dari penulisan skripsinya yang berjudul Visual-spatial Intelligence and Learning Modality Preference for Neuroanatomy Comprehension Among Medical Students yang telah diterbitkan di Education in Medicine Journal (jurnal terindeks Scopus Q2).
“Riset tersebut dimulai dari ketertarikannya saya untuk memecahkan masalah pembelajaran neuroanatomi yang dianggap susah oleh mayoritas mahasiswa Kedokteran,” kata Muhana dalam keterangan resmi UNS, Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Dalam keseluruhan pendidikannya di UNS, dia telah menjadi asisten penelitian di berbagai departemen seperti Departemen Neurologi dalam supervisi Diah Kurnia Mirawati di bidang epilepsi katamenial dan mutasi genetik pada epilpepsi fotosensitif.
Lalu pada Departemen Orthopaedi dalam supervisi Romaniyanto dan Sumarwoto di bidang pemanfaatan stem cells pada cidera saraf perifer dan tulang belakang, serta menjadi asisten penelitian dan laboratorium pada Departemen Anatomi dalam supervisi Nanang Wiyono, utamanya di bidang neuroscience.
BACA JUGA:
Dia juga pernah meraih beberapa prestasi lain, seperti menjadi International Gold Medalist pada 5th World Young Inventors Exhibition 2021 dengan invensi "Effleurage Robot: Innovation Relaxation Robot to Reduce Labor Pain".
Proyek itu berada di bawah bimbingan Revi Gama Hatta Novika dan didanai dari Hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan mendapatkan dukungan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia.