JAKARTA - Dampak positif dan negatif terhadap jurusan di SMA yang dihapus. Kemendikbudristek menyatakan bahwasannya jurusan di tingkat SMA sudah dihapuskan, hal itu bertujuan supaya implementasi dari Kurikulum Merdeka terhadap pengetahuan siswa bisa lebih relevan untuk studi lanjutan.
Pada tahun ajaran 2022, sudah sekitar 50% satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka. Pada tahun ajaran 2024 saat ini, tingkat penerapan Kurikulum Merdeka sudah mencapai 90-95% untuk SD, SMP, dan SMA/SMK.
Penghapusan jurusan di tingkat SMA ini memberikan sebuah dampak terhadap siswa, baik dari segi positif atau bahkan negative.
Okezone telah merangkum beberapa dampak yang ditimbulkan dari jurusan SMA yang dihapus. Berikut ulasannya.
Dampak positif
Fokus terhadap materi essensial
Kurikulum Merdeka akan lebih berfokus pada materi esensial atau mata pelajaran penting yang harus dikuasai dan dipahami, sehingga guru bisa memperhatikan proses belajar murid dan menerapkan pelajaran yang mendalam.
Memilih mata pelajaran lebih fleksibel
Dengan dihapuskannya jurusan di tingkat SMA, siswa memiliki kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang disukai, mereka bisa akan lebih fokus terhadap hal yang masih sejalan dengan tujuan karir yang dimaui.
“Menurut aku, dengan adanya si kurikulum merdeka jadi lebih gampang buat para siswa-siswa buat nentuin jurusannya, karna jadi gaberpatok sama Ipa atau Ips lagi. Yaaa intinya jadi gaterlalu banyak beban, dengan adanya kurikulum Merdeka,” ucap Abi salah satu murid SMA.