Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pelajar Indonesia di Jerman Belajar Jadi Pengusaha untuk Tembus Pasar Eropa

Saskia Adelina Ananda , Jurnalis-Minggu, 12 Mei 2024 |07:35 WIB
Pelajar Indonesia di Jerman Belajar Jadi Pengusaha untuk Tembus Pasar Eropa
PPI Dunia Belajar Jadi Pengusaha dan Ekspor. (Foto: Okezone.com/PPI)
A
A
A

JAKARTA - Direktorat Pengembangan Inovasi Bisnis (Inbis) Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia kembali menggelar Bincang Atase Perdagangan dan Ngopi Bareng CEO. Acara ini menarik untuk diikuti karena tingginya minat pelajar untuk menjadi pengusaha.

Sebelumnya, Inbis PPI Dunia juga telah berhasil menyelenggarakan Bincang Atase Perdagangan di Australia dan Mesir.

Project Leader yang juga Business Development Manager dari Direktorat Pengembangan Inovasi Bisnis PPI Dunia Devira Christie menyampaikan, Jerman menjadi salah satu negara yang para pelajarnya memiliki minat yang tinggi untuk menjadi pengusaha dan eksportir.

Namun, hingga saat ini mereka masih membutuhkan banyak informasi mengenai regulasi, tata cara, serta strategi untuk memasuki pasar negara tersebut.

“Pelajar di Jerman sebenarnya banyak sekali yang berminat jadi pengusaha dan ekspor produk Indonesia ke negara ini, tapi sayangnya mereka masih bingung apa yang harus dilakukan, bagaimana regulasinya, dan apa strategi yang diperlukan untuk menembus pasar salah satu negara di Eropa ini,” pungkas Devira.

Pada kesempatan tersebut Atase Perdagangan RI di Berlin, Bayu Wicaksono, menyampaikan bahwa salah satu tahap yang perlu dilalui jika ingin memulai bisnis di Jerman adalah memahami karakteristik konsumen.

“Penting untuk kita memahami karakteristik konsumen Jerman yang dikenal terus terang, tepat waktu, sistematis, teratur, dan introvert” jelas Bayu.

Lebih lanjut, Bayu mengatakan bahwa dari segi permintaan, konsumen Jerman memiliki daya beli yang kuat namun masih sangat membanggakan produk dari negara mereka sendiri. Untuk itu, perlu kesabaran dan ketekunan untuk mendapatkan perhatian dari konsumen Jerman.

“Ketekunan dan kesabaran untuk mencari buyer di sini juga tidak kalah penting. Tunjukkan bahwa produk kita juga kompetitif,” ujar Bayu.

Beberapa pengusaha asal Indonesia juga turut hadir dalam acara ini, salah satunya Co-founder Kedai Kopi Meramanis Andru Thifaldy yang berlokasi di kota Cologne. Munculnya kedai kopi ini berawal dari tingginya permintaan konsumen Jerman terhadap kopi asal Indonesia.

Meramanis mengawali usahanya dengan membuat stan-stan kopi asal Indonesia dan masih melakukan roasting kopi dalam skala kecil hingga saat ini menjadi salah satu market leader untuk produk specialty coffee asal Indonesia di kota tersebut.

Andru membagikan strategi yang perlu diperhatikan untuk menjadi pebisnis di Jerman. Menurutnya, perlu melakukan riset pasar sebelum memulai bisnis di wilayah tertentu, khususnya Jerman.

“Langkah utama yang perlu dilakukan calon pengusaha di Jerman adalah melakukan riset pasar, termasuk mempelajari kondisi geografis, preferensi konsumen, dan identifikasi kompetitor di wilayah tujuan bisnis kita,” terang Andru.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement