Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hasil Penelitian Sebut 44% Warga Jabodetabek Kesepian Derajat Sedang, Ini Artinya

Arsitta Dwi Pramesti , Jurnalis-Selasa, 19 Desember 2023 |16:20 WIB
Hasil Penelitian Sebut 44% Warga Jabodetabek Kesepian Derajat Sedang, Ini Artinya
Hasil penelitian menyebut warga Jabodetabek mengalami kesepian (Foto: Okezone)
A
A
A

 

JAKARTA – Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa 44% warga Jabodetabek mengalami kesepian derajat sedang dan 6% mengalami kesepian derajat berat. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari kondisi perantau, berusia muda, belum menikah, dan pengaruh gender.

Pada September 2023 lalu, Badan Kesehatan Dunia WHO mengungkapkan bahwa kesepian adalah ancaman kesehatan global dan meminta setiap negara mengeluarkan kebijakan terkait ancaman kesehatan ini. Dampak yang ditimbulkan kesepian berpotensi fatal. Ancaman penyakit karena kesepian ini sama bahayanya dengan merokok 15 batang sehari. Selain itu, kesepian berhubungan erat dengan peningkatan resiko demensia, penyakit jantung, pembuluh darah, dan keinginan bunuh diri.

 BACA JUGA:


Kesepian Derajat Sedang

Menanggapi hal tersebut, Peneliti Utama dan Ketua Health Collaborative Center (HCC) Dr. dr. Ray W Basrowi melakukan penelitian terhadap warga Jabodetabek dan hasilnya sangat mengejutkan. 4 dari 10 orang, atau sebanyak 44% warga Jabodetabek mengalami kesepian derajat sedang. Sedangkan 6% mengalami kesepian derajat berat dan 50% sisanya mengalami kesepian derajat ringan.

"Jadi kalo kita ketemu 100 orang di mall, 60 orang itu mengalami kesepian derajat sedang," ungkap dr. Ray dalam peluncuran hasil studi terbarunya, Selasa (19/12/2023).

 BACA JUGA:

Ray mengungkapkan bahwa orang dengan kesepian derajat sedang ini sudah memerlukan bantuan profesional seperti psikolog, psikiater, atau peer-support dan tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.

Metode penelitian yang dilakukan Ray dan timnya adalah Kuesioner UCLA Loneliness Scale dengan success rate mencapai 95%. Dari 1226 responden yang mengikuti penelitian, diperoleh demografi responden yang terdiri atas mayoritas perempuan, berusia 19-60 tahun, dan rentang pendidikan merata. Selain itu, status responden adalah 82% menikah, 32% perantau, dan 47% tinggal bersama keluarga.

Dari hasil penelitian, ditemukan 4 faktor yang dominan di antaranya:

1. Perantau

Sebanyak 56% perantau mengalami kesepian derajat sedang. Perantau memiliki resiko mengalami kesepian hingga 1,5 kali.

2. Usia muda

Peneliti mengkategorikan orang yang berusia dibawah 40 tahun dalam usia muda, dan hasilnya 51% anak muda mengalami kesepian. Dengan ini, resiko kaum muda seperti generasi milenial dan generasi z mencapai 2 kali lebih besar dibanding generasi lainnya.

3. Tidak/belum menikah

60% responden yang tidak dalam hubungan terikat mengalami kesepian, dan resiko untuk terjangkit penyakit ini mencapai 1,5 kali dibanding orang yang memiliki pasangan.

4. Perempuan

Meski belum dilakukan penelitian lebih lanjut, sebanyak 52% perempuan mengalami kesepian derajat sedang dalam penelitian ini. Resiko perempuan untuk terkena kesepian lebih besar 2 kali lipat dibanding laki-laki.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement