“Contohnya seorang yang terkena demensia yang harusnya diasesmen dengan bahasa ibu. Namun (kenyataannya) ke luar negeri," katanya.
BACA JUGA:
"Penyakit tropis, tapi perginya ke luar negeri yang bukan tropis. Beberapa hal tersebut yang perlu diluruskan, bahwa banyak misinformasi yang sebenernya kita punya kemampuan yang mumpuni,” katanya.
(Marieska Harya Virdhani)