Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerpen Khalayan yang Menarik, Rumah Tua Berharga hingga Siluet Hitam

Opini , Jurnalis-Kamis, 07 Desember 2023 |12:30 WIB
Cerpen Khalayan yang Menarik, Rumah Tua Berharga hingga Siluet Hitam
Contoh cerpen berjudul Khayalan (Foto: Kinara Putri Razna Naina)
A
A
A

SEKAPUR SIRIH

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan cerita pendek ini. Menyiapkannya memerlukan banyak usaha dan waktu yang harus penulis keluarkan.

Sebagai manusia biasa, pastinya penulis memiliki kesalahan yang ada di cerita ini, baik di penulisan maupun di ide cerita.

Terima kasih kepada orangtua dan teman-teman telah membantu penulis untuk menulis cerita pendek ini dengan cara memberikan penulis ide-idenya.

Maret 2023, Tangerang Selatan

Penulis

 BACA JUGA:

PROLOG

Namaku Danadyaksa Laksita atau biasa dipanggil Danu. Aku adalah seorang remaja introvert yang berusia 15 tahun. Aku mempunyai imajinasi yang luas di usiaku yang masih muda. Walaupun aku seorang introvert, aku mempunyai satu teman yang bernama Janardana Kastara atau biasa dipanggil Naka. Kita berdua percaya dengan alien dunia dan paralel dan teori konspirasi lainnya, dan hal-hal lain yang sulit dimengerti oleh manusia pada umumnya. Karena hal itu, kita dirundung oleh teman sebaya kita.. Meskipun kita dirundung, kita tidak takut dan tetap berpegang teguh apa yang kita percayai.

Rumah Tua

“Usang, namun berharga”

Jam dinding kamarku menunjukan pukul 10:45, kepalaku seperti terdapat 1000 orang di dalamnya dan berbicara di saat yang bersamaan. Malam itu aku sudah mencoba tidur untuk berkali-kali, hasilnya nihil. Aku sama sekali tidak mengantuk, maka dari itu aku memutuskan untuk membuka jendela kamarku. Aku menatap keluar jendela dalam-dalam dan merenung. Dalam 10 menit aku sudah tenggelam dalam renunganku, tiba-tiba aku melihat cahaya senter dari kamar Naka. Iya kita berdua adalah tetangga, mungkin itu pun menjadi salah satu alasan mengapa Naka menjadi temanku. Kita berdua memiliki cara berkomunikasi yang mungkin yang bisa dibilang unik, kita menggunakan senter untuk alat berkomunikasi. Setelah mendapat kode dari Naka aku pun mengambil senterku untuk membalas komunikasi Naka. Aku melihat Naka juga membuka jendela kamarnya.

“Dan keluar yuk,” ajak Naka.

“Wait aku siap-siap dulu,” jawabku.

Tidak sampai 15 menit aku sudah turun ke bawah untuk menemui Naka karena kita akan jalan-jalan keliling komplek. Kita lumayan sering mengelilingi komplek bersama karena kita berdua mengalami masalah yang sama, yaitu susah tidur. Lumayan banyak hal yang kita bahas saat mengelilingi komplek. Mulai dari masalah hidup sampai konspirasi yang kita buat dari imajinasi kita sendiri. Aku lumayan yakin bahwa salah satu konspirasi yang kita buat itu nyata, walaupun hanya satu.

Jika aku dan Naka tidak bisa tidur kita akan sekedar berjalan-jalan di komplek ataupun pergi ke rumah kosong yang sudah kita kunjungi berkali-kali dan kita berdua tetapkan sebagai “Basecamp” kita berdua. Rumah tersebut memang sudah tidak ada penghuninya lebih dari 20 tahun, entah karena orang-orang malas untuk merenovasi rumah tersebut dan memilih untuk membeli rumah yang sudah jadi dan bagus ataupun karena mereka takut untuk membeli rumah ini karena terdapat rumor yang sudah tersebar luas bahwa rumah ini sudah ditempati oleh makhluk-makhluk misterius. Aku dan Naka memiliki banyak persediaan makanan di rumah itu,

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement