Asimetris yang dimaksud ternyata bukan tentang matematika atau seni rupa melainkan dari sisi kehidupan. Hidup menurutnya tidak simetris, terkadang tidak hanya hitam putih tapi juga ada abu-abu. Terkadang ada sedih dan ada senangnya. Pemilihan judul tersebut karena Kunto memang suka memilih diksi yang menarik menurutnya.
“Saya memang suka memilih diksi-diksi yang menurut saya cocok dimasukin di lagu walaupun itu jarang dipakai orang, tetap saya pakai aja. Saya tidak pernah membatasi diri dalam pemilihan diksi, sih.”
BACA JUGA:
Kebebasannya dalam membuat karya ini juga membuat Kunto senang berkolaborasi dengan para seniman untuk membuat cover lagu dan albumnya. Setelah album ‘Mantra-Mantra’ yang berkolaborasi dengan seniman lulusan LASALLE College of Arts and Goldsmith University yakni Naufal Abshar, untuk album barunya ini ia kembali berkolaborasi dengan seniman tanah air.
Ada sembilan lagu yang dibuat ulang covernya dengan lukisan yang juga dibuat versi digitalnya. Ia berkolaborasi dengan seniman Antonio Reinhard untuk divisualisasikan lagu-lagu di album barunya yang karyanya dijual di JICAF 2023.
(Marieska Harya Virdhani)