Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pahlawan Pengabdian Masyarakat, Setitik Cahaya untuk Pelosok Indonesia

Rizqa Leony Putri , Jurnalis-Senin, 13 November 2023 |12:10 WIB
Pahlawan Pengabdian Masyarakat, Setitik Cahaya untuk Pelosok Indonesia
Direktur Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Universitas Indonesia (UI) Prof. Agung Waluyo. (Foto: iNews Media Group/ Aldhi Chandra Setiawan)
A
A
A

“Saya melihat dari setiap disiplin ilmu, kita memiliki pahlawan-pahlawan pengabdian masyarakat yang memang layak untuk disejajarkan sebagai pahlawan. Karena kegigihan mereka, meski mendapat dana atau tidak, mereka tetap mengabdi kepada masyarakat. Hal itu yang membuat saya sendiri sebagai pimpinan di PPM ini terinspirasi. Mereka adalah tokoh yang layak untuk kita bagikan kisahnya kepada teman-teman sivitas akademika,” tuturnya.

Dalam lika-liku perjalanan panjangnya memimpin direktorat ini, Prof. Agung mengaku kerap dihadapkan berbagai permasalahan. Bahkan, tak jarang mengalami kegagalan. Namun, dia memilih untuk tetap menghargai sekecil apapun tingkat keberhasilan yang telah dapatkan. Prof. Agung menilai, berbagai hambatan itu merupakan proses kerja yang harus dilalui oleh kapal yang dia nahkodai.

“Saya belajar bahwa mendapatkan keberhasilan meski hanya 10 persen dari upaya yang kita lakukan, itu tetap merupakan sebuah prestasi. Saya percaya itu, dan akan menggunakannya sebagai contoh baik dari sebuah proses kerja yang dilalui DPPM UI,” tuturnya.

Menurutnya, universitas harus berbuat sesuatu bagi masyarakat. Begitu pula dengan sivitas akademika yang semestinya memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat untuk menolong mereka, bukan sebaliknya yang justru mengeksploitasi. Sebab selain menjadi sumber ilmu bagi masyarakat, sivitas akademika juga berperan sebagai sumber inovasi dari penelitian yang sudah dilakukan.

Perjalanan para pahlawan pengabdian masyarakat, tegas Prof. Agung, tidak cukup sampai ketika programnya telah berjalan saja. Melainkan bagaimana setelahnya, keberlanjutan dari program-program tersebut bisa terus membuat masyarakat berdaya dan memperbaiki kualitas hidup mereka. Seluruh indikator tersebut menjadi trilogi yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain antara mengedukasi, menciptakan inovasi, dan mengabdi kepada masyarakat.

“Kami selalu mencoba menjalankan kewajiban sebagai seorang akademisi yang harus seimbang antara mengajar, meneliti, dan mengabdi. Apa yang kami ajarkan adalah hasil dari penelitian kami. Apa yang kami abdikan juga hasil dari penelitian kami yang nantinya akan menjadi timbal balik kepada kami. Riset yang belum sempurna akan memunculkan penelitian baru lagi. Saya selalu yakin, hari esok masih sangat cerah, masih ada peluang, masih ada potensi untuk berkembang,” katanya.

Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan kali ini, Prof. Agung memberikan apresiasi tertingginya dan akan terus mendukung langkah mereka sebagai wujud nyata ‘perayaan’ yang sesungguhnya atas jasa para pahlawan. Tak terkecuali, para sivitas akademika yang tak pernah gentar mengabdikan diri kepada masyarakat di seluruh penjuru wilayah Tanah Air.

“Sesungguhnya, pahlawan pengabdian masyarakat adalah mereka yang menjadi ‘Ing Ngarso Sung Tulodo’, sementara para pihak yang mendukung terlaksananya inovasi dan program tersebut sebagai ‘Ing Madya Mangun Karso’. Semua ini saling berkaitan untuk mendukung terwujudnya cita luhur Tut Wuri Handayani, sehingga nantinya Indonesia dapat menjadi negeri yang madani,” ujar Prof. Agung. 

(Karina Asta Widara )

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement