Difraksi cahaya dari sinar-X kemudian mengungkap struktur kristal es yang panas dan padat, meski kondisi tekanan dan suhu hanya dipertahankan beberapa detik. Pola difraksi yang dihasilkan mengonfirmasi bahwa kristal es tersebut sebenarnya merupakan fase baru yang berbeda dari es superionik yang diamati pada tahun 2019 lalu.
BACA JUGA:
Es superionik yang baru ditemukan, ‘Ice XIX’ memiliki struktur kubik berpusat pada tubuh dan meningkatkan konduktivitas dibandingkan pendahulunya pada tahun 2019, ‘Ice XVIII’. Para peneliti tersebut menyimpulkan peningkatan konduktivitas lapisan es superionik akan mendorong terbentuknya medan magnet multipolar yang miring seperti yang berasal dari Uranus dan Neptunus.
(Dani Jumadil Akhir)