Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mahasiswa S1 Tidak Wajib Skripsi Ternyata Butuh Masa Transisi 2 Tahun

Gunanto Farhan , Jurnalis-Jum'at, 01 September 2023 |18:01 WIB
Mahasiswa S1 Tidak Wajib Skripsi Ternyata Butuh Masa Transisi 2 Tahun
Rektor UGM menilai tidak wajib skripsi bisa diganti tugas akhir (Foto: Gunanto Farhan)
A
A
A

 

YOGYAKARTA - Rektor Universitas Gadjah Mada Ova Emilia menyatakan kebijakan Mendikbudristek Nadiem Makarim soal syarat lulus sarjana tidak wajib skripsi tidak akan menurunkan mutu pendidikan. Sebaliknya, hal itu justru bisa membuat kampus kreatif dan menekan angka perjokian skripsi. Masa transisi butuh 2 tahun.

Saat ini, UGM tengah mengkaji hal tersebut dan nantinya akan diputuskan melalui forum senat akademik. Dia menilai skripsi bukan satu-satunya syarat kelulusan. Namun, yang lebih penting adalah karya akhir dari mahasiswa.

Menurut Ova, kebijakan tersebut tidak akan menurunkan mutu pendidikan perguruan tinggi, namun justru dapat menekan perjokian skripsi. Sementara itu, kini UGM tengah mengkaji hal tersebut dan nantinya akan diputuskan melalui forum senat akademik.

“Orang menganggap skripsi itu sebagai salah satu bentuk. Padahal bukan skripsinya itu, tetapi karya akhir,” tuturnya kepada wartawan, Jumat (1/9/2023).

 BACA JUGA:

“Bisa berupa project, report, atau yang lainnya,” ujarnya.

Dia mencontohkan misalnya mahasiswa seni, bisa saja menghasilkan sebuah karya seni seperti gubahan atau karya sastra. Maka perguruan tinggi diberikan kebebasan untuk menerjemahkan sesuai kompetensi mahasiswa.

“Jadi jangan menganggap oh tidak ada skripsi, bukan begitu maksudnya,” ucapnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement