“Lulusan bukan hanya sudah belajar apa, tapi sudah bisa apa karena kunci menuju TeFa go global adalah lulusan yang kompeten bersertifikasi, produk TeFa yang terstandar, pemanfaatan teknologi informasi, adanya jejaring yang kuat dengan DUDIKA, serta tekad untuk terus berinovasi,” ucap Wartanto dalam keterangan resmi kepada Okezone, Sabtu (12/8/2023).
BACA JUGA:
Melibatkan Praktisi Industri
Pembelajaran TeFa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri, baik jasa maupun produksi, dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya menuntut keterlibatan mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di satuan pendidikan.
Selain itu, TeFa juga harus melibatkan pemerintah daerah (Pemda) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, orang tua dan masyarakat dalam perencanaan, regulasi maupun implementasinya. Dalam mengimplementasikan TeFa dibutuhkan manajer dan manajemen sekolah yang baik, pendidik dan tenaga kependidikan yang berjiwa entrepreneurship, adanya peluang produksi baik barang maupun jasa, adanya kerja sama dengan DUDIKA, dukungan atau bantuan pemangku kepentingan, mekanisme pemasaran yang baik, serta inovasi tiada henti.