KUPANG - Kemampuan literasi di wilayah timur Indonesia masih rendah. Puluhan siswa di Kupang, NTT, masih minim kemampuan membaca.
Karena itu SMP Negeri 11 Kupang memberikan les tambahan kepada para siswa. Les tambahan diberikan usai pelajaran di sekolah.
Kondisi di lapangan, puluhan siswa SMP Negeri 11 kota Kupang diketahui tidak bisa membaca dan membedakan abjad namun dapat meniru tulisan yang diberikan oleh guru dan masih mengeja huruf. Kemampuan ini diketahui setelah sekolah melakukan assessment kognitif, atau tes awal bagi anak-anak kelas VIII yang baru masuk sekolah di SMPN 11 Kupang.
BACA JUGA:
Dari data tersebut sekolah berinisiatif untuk melakukan les tambahan setelah usai jam pelajaran berakhir selama satu jam bagi anak-anak yang tidak bisa membaca dan membedakan abjad. Kepala sekolah SMP Negeri 11 Kupang, Warmasyah mengatakan, untuk mengatasi masalah tersebut pihaknya sudah melakukan les tambahan.
“Les tambahan sudah berlangsung selama dua minggu,” ucapnya kepada wartawan, Jumat (11/8/2023).
BACA JUGA:
Dia juga menambahkan kemampuan anak-anak baru diketahui saat tes awal di sekolah. Dan hal ini telah dilaporkan kepada Dinas Pendidikan kota Kupang dan para orangtua murid. Dari hasil pantauan di sekolah, para siswa ini sudah ada perkembangan setelah diberlakukan les tambahan meski masih terbata-bata namun pihak sekolah yakin anak-anak ini akan berhasil jika mendapat dukungan juga dari orang tua di rumah.
(Marieska Harya Virdhani)