Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Impian Kuliah di Luar Negeri Tercapai, Mary Berhasil Dapat Beasiswa ke Jerman

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 10 Juli 2023 |14:18 WIB
Impian Kuliah di Luar Negeri Tercapai, Mary Berhasil Dapat Beasiswa ke Jerman
Mary Elizabeth (Foto: Privat)
A
A
A

"Jadi ada tiga kali Staatsexamen," dijelaskan Mary. Yang pertama ujian tertulis dan lisan, yang ke dua hanya tertulis. Sedangkan ujian ke tiga, langsung berbicara dengan pasien di rumah sakit. Jadi biasanya ada seorang pasien yang sudah diminta persetujuannya terlebih dahulu. "Jadi mulai anamnesis, dia sakit apa, diagnosis dan lapor ke Oberarzt [dokter kepala]," demikian dijelaskan Mary.

Ia bercerita, sejak awal kuliah, dia sudah merasa syok berat. Karena ujian pertama sudah diadakan hanya dua minggu setelah kuliah semester pertama dimulai. Jadi mahasiswa memang sejak awal dituntut untuk belajar sendiri. "Kalau di minggu itu hanya datang untuk ikut Vorlesung [bentuk kuliah di mana hanya dosen yang berbicara], ga bisa lulus ujian," kata Mary sambil mengenang situasi ketika itu. "Karena semester pertama isinya hanya anatomiii aja." Jadi hanya hafalan saja.

Tapi bagi Mary itu terapi syok yang bagus, karena kedokteran bidang yang sangat luas. Oleh sebab itu ada spesialisasi pula. "Dan kita ga mungkin baca semuanya, jadi harus pinter-pinter menentukan mana yang relevan untuk sekarang," begitu dijelaskan Mary.

Karena pelajaran yang sangat banyak, Mary juga pernah bertanya ke kakaknya yang dokter, apakah pernah merasakan beban yang berat sampai bertanya kepada diri sendiri, mengapa dulu memilih kuliah untuk jadi dokter. Kakaknya, menjawab, setiap kali ujian, dia selalu merasa begitu. "Waah berarti ini universal," kata Mary sambil tertawa.

Ia menambahkan pula, "Dulu sebenarnya jadi dokter itu panggilan, tapi sekarang lebih merasa ada tanggungjawabnya." Ketulusan hati tetap ada dan ditambah tanggungjawab. "Jadi harus aware [sadar] dengan situasi di sekitar, bahkan di luar jam kerja," kata Mary.

Dia menjelaskan, dalam situasi darurat, dokter harus tetap mampu tenang dan mengambil tindakan yang tepat. "Di rumah sakit harus ada satu orang yang tugasnya ngasi perintah," kata Mary. Tapi untuk bekerja menjadi Notarzt, atau dokter yang khusus dipanggil untuk keadaan darurat, tentu butuh latihan. Dia bercerita, salah satu arahan yang sudah pernah dia dapatkan sebagai calon dokter adalah, "Pastikan, kalian ga pingsan duluan."

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement