Roh halus berkarakter hewan ini akan merasuki pemain kuda lumping saat pementasan. Pemain yang kerasukan roh naga akan bertingkah seperti naga. Begitu pula dengan pemain yang kerasukan roh ular akan bertingkah layaknya ular.
Awalnya pawang kuda lumping akan memberikan mantra dengan asap kemenyan. Tujuannya supaya makhluk halus dapat merasuki tubuh pemain kuda lumping dengan mudah. Mereka juga akan mengenakan properti seperti jubah dan topek.
Seiring berjalannya pertunjukan akan ada atraksi menyeramkan. Pemain yang kerasukan akan memakan pecahan beling, buah-buahan, kelapa muda, kembang, dan menyemburkan api dari mulutnya.
Mereka juga akan mengikuti perintah pawang kuda lumping. Saat pawang memerintahkan untuk diam, pemain kudang lumping akan terduduk lemas.
Gerakan seperti hewan juga dianggap sebagai cara menghubungkan pemain dengan dunia magis. Untuk itu tidak jarang penonton yang hanya sekedar menyaksikan dapat ikut kerasukan. Sulit untuk menjelaskan hal supranatural seperti kerasukan hewan secara ilmiah.