Share

10 Ribu Sekolah Gabung di Gerakan Sekolah Menyenangkan, Kembali ke Pendidikan yang Diajarkan Ki Hajar Dewantara

Jum'at 03 Februari 2023 11:02 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 03 624 2758313 10-ribu-sekolah-gabung-di-gerakan-sekolah-menyenangkan-kembali-ke-pendidikan-yang-diajarkan-ki-hajar-dewantara-QyC4VbZQDO.jpg Seorang guru dari Papua yang bergabung dalam Gerakan Sekolah Menyenangkan tengah berbagi pengalaman/Erfan Erlin

YOGYAKARTA - Kurang lebih 10 ribu sekolah di seluruh Indonesia telah bergabung dengan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), sebuah gerakan yang mengembalikan ruh pendidikan yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara.

Muhammad Nur Rizal selaku Pendiri GSM mengatakan bahwa dunia pendidikan di Indonesia kini telah kehilangan jati diri karena terjebak pada rutinitas.

Dunia pendidikan di Indonesia pun sekarang mendewakan ideologi standarisasi untuk kepentingan kebutuhan industri.

"Dunia pendidikan di Indonesia sudah terjebak pada mindset harus menguasai semua bidang," kata dia saat Festival Merakit Gerakan Sekolah Menyenangkan di Taman Budaya Yogyakarta, Kamis (2/2/2023).

Sistem pendidikan sekarang sudah melenceng dari ajaran Ki Hajar Dewantara. Di mana memaksa anak mempelajari semua bidang mata pelajaran. Padahal, semua anak itu punya bakat atau talenta yang bisa nanti didorong ke dunia industri.

Anak dipaksa harus belajar Matematika, Fisika, Kimia dan seabrek tugas lainnya. Karena memang dunia pendidikan di Indonesia menyeragamkan semua talenta itu.

Follow Berita Okezone di Google News

Mindset yang berkembang hingga saat ini seolah-olah yang benar itu hanya yang pintar matematika fisika bahasa yang nanti itu siap di dunia industri.

"Padahal ada anak yang mungkin ke sini ada yang ingin ke musik, ada yang mungkin ingin berolahraga, ada yang mungkin ingin keagama, ada yang mungkin ingin menjadi bisnisman atau ada yang mungkin di pemerintahan," kata dia.

Menurutnya, semua orang itu punya keunikannya masing-masing. Setiap anak memiliki bakat masing-masing yang bakat tersebut seharusnya dimaksimalkan untuk mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.

"Gerakan Sekolah Menyenangkan ingin mengembalikan kembali bahwa harusnya pendidikan itu tujuannya adalah eksdukari yaitu mengeluarkan potensi bawaan bakat lahir manusia yang berbeda-beda," tandasnya.

Ia tidak menampik jika saat ini mindset tentang pendidikan masih belum banyak berubah, yaitu masih menganggap semua anak sama.

Mindset tersebut masih tertanam pada para pendidik, pemangku kebijakan bahkan juga orangtua.

Gerakan Sekolah Menyenangkan ingin mengembalikan mindset tentang pendidikan seperti awal yang diajarkan Ki Hajar Dewantara.

Dan itu semua tidak bisa dilakukan kalau lingkungan belajarnya mindset pendidiknya itu tidak menemukan cinta sepenuh jiwa dan imajinasi atau kreativitas di dalam mengajarnya.

"Makanya kami berkomunitas. Karena dengan komunitas di mana perubahan itu tidak sendirian sehingga yang hilang itu nanti akan hadir kembali di dunia pendidikan ini,"ungkap dia.

Harapannya, suatu saat nanti Indonesia akan punya caranya sendiri untuk bisa menyongsong masa depan dan perubahan dunia yang tidak menentu ini. Karena anaknya semua menjadi versi terbaiknya masing-masing.

Ketika mereka menjadi versi terbaiknya mereka akan punya pengetahuan dan keterampilan berdasarkan talentanya, interest-nya yang dia miliki sehingga itu akan punya sesuatu yang optimal.

"Dan kalau anak ini kemudian menemukan cinta dan jiwa maka tujuan dari pengetahuan keterampilannya tidak hanya untuk mengisi sekrup-sekrup industri tapi tujuannya itu lebih mulia untuk memberikan dampak bagi masyarakat," tandasnya.

Terlebih Komite Pendidikan di UNESCO baru saja mengeluarkan laporannya bahwa pedagogi di masa depan itu harus yang bersifat kolaboratif, cinta kasih, welas asih.

Tujuannya agar manusia itu tidak hanya berfokus pada pengembangan individu, tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi merusak alam atau merusak planet bumi.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini