JAKARTA - Media sosial tidak dapat terlepas dari keseharian remaja. Mereka mampu menghabiskan waktu berjam-jam saat membuka aplikasi media sosial.
Alasannya pun beragam, mulai dari mengerjakan hal yang serius atau sekadar mencari hiburan. Banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh remaja saat menggunakannya.
Terlebih pada masa pandemi ini, banyak tugas kuliah yang mengharuskan mahasiswanya mengunggah hasil tugas-tugasnya ke media sosial, sehingga setidaknya seorang siswa harus memiliki satu akun media sosial.
Hal tersebut sebetulnya dapat dijadikan sebagai momen untuk meningkatkan kemampuan ‘melek’ internet, karena segala kebutuhan materi saat ini akan disampaikan atau didapatkan melalui daring.
Mahasiswa juga dapat memanfaatkan akses internet untuk melatih soft skill masing-masing pada berbagai platform media sosial yang tersedia, misalnya YouTube, Instagram, atau Webinar.
Namun sayangnya, aktivitas yang dilakukan di media sosial sulit dibatasi. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi pengguna media sosial hingga menyebabkan kecemasan bagi penggunanya.