Kebangkitan nasional lahir dari kesadaran yang tidak di pengaruhi oleh pragmatisme yang narsis untuk membentuk konflik dan juga terbebas dari politik panggung semata dalam pembentukan konflik itu sendiri.
Berbagai dampak politik etis terhadap perjuangan Indonesia pada abad XX memiliki banyak organisasi pergerakan nasional yang dipelopori oleh kaum intelektual muda bermunculan hingga tahun 1926.
Diantaranya gerakan Tri Koro Darmo, Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia, dan Indonesia Muda. Ada juga perkumpulan pemuda dari masing-masing daerah.
Terdapat, organisasi yang terkenal pada tanggal 20 Mei 1908. Saat itu, pelajar-pelajar STOVIA di bawah pimpinan Soetomo kemudian berkumpul di ruang anatomi. Mereka bermusyawarah merencanakan pendirian perkumpulan yang dilengkapi dengan susunan kepengurusannya. Momen inilah yang menjadi lahirnya Boedi Oetomo.