Persiapan tersebut pun tidak sia-sia, bahkan membuahkan hasil dengan predikat best speaker pada ajang PIMAF ini. Namun, bukan berarti keberhasilan tersebut tanpa diiringi dengan halangan. Salah satu yang ditemui adalah kurangnya penelitian terbaru yang mengkaji materi terkait.
Ia berharap intervensi musik dan tari ini bisa dikembangkan dan diaplikasikan di Indonesia. Apalagi, Indonesia memiliki budaya tari yang bermacam-macam. Sehingga, dapat meningkatkan kesembuhan penderita parkinson. Ia berharap semangat penelitian dan belajar tetap membara dalam diri mahasiswa.
“Jangan pernah takut berkompetisi, karena dengan ajang itulah kita bisa mengukur kemampuan diri serta mengetahui luasnya dunia. Selain itu, kita bisa meningkatkan dan memperbaiki diri, sehingga mampu berprestasi,”tutupnya.
(fmi)