Bertahan di Tengah Keterbatasan Serta Aktif Berogranisasi
Ia turut menceritakan asam garam semasa kuliahnya. Pengalaman menghemat uang makan, berbagi pakaian dengan kakak, tinggal di indekos dengan biaya sewa tujuh ribu perbulan pernah ia alami. Namun, semua itu tak lantas membuatnya malu. Ia justru merasa bangga dan senang dapat melewati fase hidup yang cukup sulit.
“Yang paling berkesan adalah saat S-1, benar-benar menempa saya menjadi sosok pembelajar. Saya benar-benar diberikan kesempatan, dibuka peluang untuk belajar kepada siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Ternyata pengalaman kuliah di S-1 justru menjadi tonggak awal saya fighter kehidupan saya selanjutnya sampai sekarang,” ujarnya.
Dr. Uswatun tumbuh menjadi mahasiswa yang aktif di berbagai organisasi. Ia tergabung dalam Paduan Suara Mahasiswa (PSM) tingkat fakultas dan universitas, Himpunan Mahasiswa Prodi, hingga Teater Peron. Ia juga aktif menjadi pewara di berbagai acara, terutama saat wisuda.
Baginya, organisasi bukan tempat untuk mencari penghasilan, tapi sebagai wahana untuk menggembleng dirinya dengan berbagai pengalaman. Keterbatasan tidak membuat Dr. Uswatun Hasanah mengeluh atau putus asa. Justru semua itu malah memberikannya dorongan untuk terus bersemangat.
“Justru saya mendapatkan peluang dari keterbatasan. Andai saya tidak terbatas, mungkin saya tidak pandai menangkap peluang,” Kata Dr. Uswatun.