Oleh karena itu, ia mengatakan, pengelolaan ekosistem padang lamun perlu dilakukan secara berkelanjutan.
Pengelolaan ekosistem padang lamun, menurut dia, membutuhkan dukungan informasi mengenai distribusi spasial dan temporal padang lamun serta informasi biofisik seperti variasi spesies, persentase tutupan, biomassa, cadangan karbon, dan laju serapan karbon.
Selain itu juga dibutuhkan informasi mengenai perubahan luas padang lamun di Indonesia dan berbagai penyebabnya.
Ketersediaan informasi tersebut secara multi temporal sangat penting untuk melihat dinamika yang terjadi pada ekosistem padang lamun.
"Butuh waktu panjang, personel dengan kompetensi khusus, dan dana yang besar untuk survei konvensional padang lamun di Indonesia. Ditambah minimnya data historis terkait distribusi spasial dan temporal padang lamun. Karenanya kami terus mengembangkan metode pengolahan data pengindraan jauh untuk memetakan padang lamun," kata Pramaditya.
Baca juga: Spesifikasi Kendaraan Listrik Buatan UGM, Akan Digunakan di Bandara YIA
(Fakhrizal Fakhri )