Beberapa fitur yang ada pada Chickin Apps, yaitu kelola kandang, kelola data kandang, dan konfigurasi IoT yang bisa disesuaikan dengan keadaan cuaca, suhu dan kelembaban bahkan umur ayam.
Saat ini, selain dengan 14 rumah potong, Chickin juga bermitra dengan 100 industri makanan untuk sebagai penyuplai daging ayam.
Ashab berharap, Chickin bisa memberikan impact yang lebih banyak bagi peternak. Sejauh ini, Chickin mencatat pertumbuhan bisnis 22x dalam 10 bulan terakhir dan juga telah menutup putaran pendanaan seed round sebesar RpRp35 miliar dengan 3 investor global.
Mereka menargetkan peningkatan omzet sebesar Rp500 miliar di akhir 2022 dengan 10 juta ekor ayam yang diberdayakan setiap bulannya. Manfaat Chickin sudah dirasakan para peternak.
Salah satu peternak, Yudi mengatakan, bahwa Chickin Apps sangat membantu dalam pengelolaan atau manajemen pemeliharaan.
"Apabila dilakukan dengan SOP yang ketat, sistem pemeliharaan akan efisien untuk pakan, mortalitas bisa ditekan dengan cara pencegahan dan pengobatan yang presisi,” kata Yudi yang juga merupakan anggota komunitas peternak.
Chickin Indonesia berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi untuk meminimalisir penggunaan antibiotik pada ayam organik, dengan mengendalikan suhu kandang. Selain itu, memberikan pembinaan pada peternak ayam, secara cuma-cuma, dengan tujuan memodernisasi peternak ayam Indonesia.
Hingga saat ini, aplikasi Chickin Indonesia telah digunakan seribu peternak se-Indonesia, dengan target 10 juta ayam yang dipelihara tiap bulan, di akhir 2022.
(Arief Setyadi )