MELANJUTKAN pendidikan ke kampus-kampus di luar negeri nyatanya masih menjadi impian banyak mahasiswa Indonesia. Dalam hasil jajak pendapat Litbang MNC Portal Indonesia (MPI) pada 18 – 21 September 2021 lalu, ada sebanyak 80 % responden mahasiswa mengakui hal tersebut.
(Baca juga: Kesaksian Mencengangkan Pak RT Usai Yosef Berniat Pergi Setelah Temukan Jasad Tuti dan Amalia)
Antusiasme mahasiswa Indonesia juga ditunjukkan melalui data PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia). Data yang ada menyatakan bahwa saat ini tercatat terdapat sekitar 21 ribu mahasiswa Indonesia yang berkuliah di berbagai negara diantaranya di Taiwan, Thailand, Jepang, Jerman dan Malaysia.
Lantas, faktor apa yang melatarbelakangi minat masyarakat tersebut? Pengalaman baru nyatanya menjadi alasan terbesar para mahasiswa melirik kampus-kampus di luar negeri Sebanyak 76% responden menyatakan bahwa belajar di negeri orang bisa membuka cakrawala baru karena situasi yang akan dihadapi akan sangat berbeda. Alasan lainnya dikemukakan oleh20 % lainnya. Responden pada kelompok ini menyatakan bahwa berkuliah ke negara lain bisa menambah semangat belajar.
(Baca juga: Pertunjukan Ludruk di Rumah Kader PKI yang Menyulut Amarah Banser)
“Dengan berkuliah ke luar negeri, saya bisa membiasakan hidup mandiri karena jauh dari orangtua. Menambah pengalaman juga dan semangat belajar tentunya,” ujar Ayu, mahasiswi di sebuah universitas di Cirebon.
Daya tarik universitas luar negeri juga terletak pada beragamnya jurusan yang ditawarkan. Sementara, jurusan tersebut tidak ada di Indonesia. Salah satu jurusan yang unik adalah Horologi, sebuah ilmu yang mempelajari tentang waktu. Jurusan kuliah ini hanya tersedia di Inggris, tepatnya di Universitas Birmingham.
Melansir laman resmi Universitas Birmingham, jurusan ini mengajarkan mahasiswa mengenai waktu dan seni pengukuran waktu. Selain itu, mahasiswa juga akan dilatih bagaimana merestorasi jam dan mengembangkan desain jam tangan agar lebih apik.
Lulusan dari jurusan ini sangat dibutuhkan oleh pabrik jam tangan terkemuka di dunia.“Saya sudah lumayan lama mendengar tentang Horologi. Cukup tertarik sih untuk belajar itu karena unik. Tapi memang hanya ada di Inggris ya, sementara di Indonesia tidak ada,” kata Rahman, mahasiswa asal Jakarta.
Melirik Negara Matahari Terbit
Mahasiswa Indonesia juga sudah memiliki preferensi khusus terkait negara destinasi. Dengan sejumlah pertimbangan,mayoritas responden memilih Jepang sebagai tujuan untuk menempuh pendidikan. Ada sekitar 18 % responden yang menjadikan negara matahari terbit ini sebagai sasaran.
Teknologi yang canggih serta kecintaan pada budaya Jepang, menjadi beberapa alasan yang melatarbelakangi pilihan. Seperti yang dialami Sarah, mahasiswi magister asal Purwokerto, Jawa Tengah. Sarah mengaku ia sangat menginginkan untuk melanjutkan studi doktoral di Jepang karena sudah jatuh cinta dengan budaya negeri sakura itu.
Follow Berita Okezone di Google News