"Para pengajar berasal dari Indonesia, Filipina, Taiwan, China, Jepang, Korea, Afrika Selatan, dan lainnya yang nantinya akan menjadi instruktur untuk peserta Cakap Teacher Academy," ujar Tomy.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden RI dan CEO dari Yayasan Kitong Bisa, Billy Mambrasar menjelaskan, saat ini Indonesia sedang menghadapi berbagai tantangan di sistem pendidikan, termasuk suplai guru dan transisi serta adaptasi pembelajaran digital. Hal ini juga dibuktikan pada statistik dari 2019 hingga 2020 yang melaporkan Indonesia memiliki 2,7 juta guru, jauh dibandingkan dengan jumlah muridnya yang 45,5 juta orang.
"Oleh karena itu, ini menjadi angin segar bagi Indonesia mengetahui Cakap menginisiasi program yang dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi guru," ujarnya. (din)
(rhs)