Langkah tersebut juga termasuk dalam sinergi BNPB dan Perguruan Tinggi untuk membangun kultur penanggulangan bencana lebih adaptif dan antisipatif.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB, Agus Wibowo mengatakan pihaknya juga memberikan fasilitas bagi para mahasiswa melakukan riset kebencanaan.
"Di tempat saya, banyak mahasiswa melakukan riset di BNPB secara daring. Kita berikan data, dan kita membimbing mereka," ujar dia.
Sebelumnya, antisipasi dan penanggulangan bencana di Indonesia yang inklusif, termasuk bencana kesehatan Covid-19, perlu dilakukan dengan sinergi pentaheliks, menurut Direktur Pengembangan Strategi dan Penanggulangan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo.
Menurut Agus, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, media serta partisipasi masyarakat di dalamnya, termasuk dalam hal ini untuk promotor yang dilatih oleh Program LeaN On (Leaving No One behind) yang bekerja di Puskesmas untuk melakukan survelians, tracing dan testing.
"Kolaborasi ini penting agar penanganan bencana berjalan secara cepat," ujar Agus.
LeaN On merupakan sebuah program Risk-Communication and Community Engagement (RCCE) yang diluncurkan sebagai inisiatif tambahan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan INVEST DM yang bertujuan untuk mendukung penanganan Covid-19 di Indonesia. Program ini didukung oleh United State Agency for International Development (USAID) Indonesia melalui Empowering Access to Justice (MAJu) - The Asia Foundation (TAF). (din)
(Rani Hardjanti)