JAKARTA - Pelaksanaan sistem zonasi menuai pro dan kontra. Di kota besar relatif aman untuk diimplementasikan, namun banyak daerah yang mengalami kendala.
Hal itu disadari oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Sehingga pelaksaan zonasi sekolah akan dibuat lebih fleksibel.
Baca juga: Nadiem Hapus UN di 2021, Ikatan Guru: Harusnya Sejak 2020 Saja!
Menurutnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung penuh inisiatif zonasi ini. Tapi ada berbagai macam daerah yang mengalami kesulitan. "Tak semua daerah itu siap untuk suatu zonasi, ada yang sangat rigid," ujarnya, di Jakarta, Rabu (11/12/2019).