Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jiwa Kewirausahaan Calon Startup di Kampus Rendah

Koran SINDO , Jurnalis-Rabu, 10 April 2019 |11:02 WIB
Jiwa Kewirausahaan Calon <i>Startup</i> di Kampus Rendah
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

Sebanyak 132 usaha ini mayoritas di bidang pangan, IT, kesehatan, energi, transportasi, dan material maju. Direktur PPBT Kemenristekdikti Retno Sumekar mengatakan, berkaca dari banyak CPPBT yang tidak naik kelas, maka pihaknya menyeleksi lebih ketat proposal dengan menyesuaikannya dengan kebutuhan pasar. Sebagai contoh, yakni teknologi pengasapan ikan yang sangat bermanfaat untuk membantu warga Papua untuk hasilkan ikan asap yang lebih higienis dan bebas karsinogen. Retno mengungkapkan, proposal CPPBT yang masuk memang kebanyakan dari dosen dan peneliti, hanya 20% proposal yang datang dari mahasiswa.

Baca Juga: Tingkatkan Ekonomi Daerah, Lulusan Perguruan Tinggi Didorong Jadi Wirausaha

Sementara itu, pakar perusahaan rintisan atau startup Kurnadi Gularso dalam sidang disertasinya berpendapat, bagi mahasiswa agar bisa mengembangkan startup, maka mahasiswa harus memiliki mental kritis untuk mencari dan menciptakan peluang baru dalam berusaha. “Jadi, jangan melihat produk yang eksisting, tetapi lihatlah customer yang potensial yang belum terlayani sampai sekarang,” kata Kurnadi yang di kukuhkan menjadi doktor ilmu manajemen di kampus BINUS Jakarta. Saat ini bisnis mengalami disrupsi sehingga meski startup menjamur, banyak yang tidak bertahan lama.

Kebanyakan mereka tidak memiliki karakter startup yang ditandai dengan usaha berbasis kebutuhan masyarakat. Lalu tidak berani berisiko tinggi dan yang paling penting adalah harus memiliki kemampuan merekonfigurasi berbagai sumber daya internal dan eksternal. Kurnadi menjelaskan, agar startup bisa bertahan lama, maka startup harus membangun komunitas. Misalnya saja salah satu startup pemesanan tiket membuat ajang penghargaan bagi hotel mitranya. Ataupun aplikasi karaoke yang membuat lomba karaoke agar semakin banyak yang mencintai aplikasinya. “Sebab mereka (customer) akan lari kalau ada yang baru dan lebih baik,” katanya.

(Neneng Zubaidah)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement