Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Katherine Johnson, Wanita Pelopor Ilmu Antariksa

Agregasi Qerja.com , Jurnalis-Sabtu, 01 September 2018 |18:33 WIB
Mengenal Katherine Johnson, Wanita Pelopor Ilmu Antariksa
Foto: Katherina Johnson ilmuwan antarik (Huffington Post)
A
A
A

Kembali ke dunia kerja di NACA

Katherine dan James dikaruniai tiga orang anak. Ketika putri mereka sudah beranjak besar, Nyonya Goble memutuskan untuk kembali mengajar. Dia mendapat informasi bahwa National Advisory Committee for Aeronautics (NACA) Langley laboratory bersedia mempekerjakan matematikawan Afrika-Amerika dengan pengalaman mengajar untuk melakukan perhitungan matematis untuk mengolah data. Maka, pada musim panas 1953, Katherine Goble memulai karier di Langley. Ia ditempatkan di bagian West Computing di bawah supervisi Dorothy Vaughan.

Dua pekan setelah bergabung di Langley, Vaughan menugaskan Katherine untuk sebuah proyek di Cabang Muatan Manuver pada Divisi Penelitian Penerbangan. Sejak saat itu, Katherine bertugas untuk menganalisis data dari tes penerbangan, hingga terlibat investigasi penyebab kecelakaan pesawat yang disebabkan turbulensi.

Pada saat menjalani karier ini, ia kembali didera masalah pribadi. Suaminya, James Goble meninggal karena kanker pada Desember 1956.

Berkarier di NASA

Pada tahun 1957, Katherine membuat dokumen matematika berjudul Catatan tentang Teknologi Ruang Angkasa yang diberikan oleh para insinyur di Divisi Penelitian Penerbangan dan Divisi Penelitian Pesawat Tanpa Awak. Insinyur dari kedua kelompok tersebut membentuk Kelompok Tugas Luar Angkasa. Katherine yang telah bekerja sama dengan para insinyur itu diajak bergabung dalam proyek ini. Pada masa tersebut, NACA berubah menjadi National Aeronautics and Space Administration (NASA).

Ketika berkarier di NASA inilah Katherine menikah dengan James A. Johnson pada 1959. Sehingga kini kita mengenalnya sebagai Katherine Johnson.

Pada tahun 1960, Katherine dan insinyur Ted Skopinski menulis laporan yang menjadi dasar untuk menggambarkan ruang orbit orbital untuk menentukan posisi pendaratan pesawat ruang angkasa. Katherine adalah wanita pertama di Divisi Penelitian Penerbangan telah menerima kredit sebagai penulis laporan penelitian. Selain itu, Katherine juga diminta melakukan analisis lintasan untuk misi Alan Sephard, Orang Amerika pertama yang pergi ke luar angkasa pada 1961.

Tahun 1962, NASA mempersiapkan misi orbit John Glenn. Namun, penerbangan orbital yang rumit ini mengharuskan pembangunan jaringan komunikasi di seluruh dunia, menghubungkan stasiun pelacakan di seluruh dunia dengan komputer IBM di Washington, DC, Cape. Canaveral, dan Bermuda. Glenn meminta Katherine menghitung persamaan yang telah diprogram pada sistem komputer dengan cara manual.

Setelah itu, ia bergabung dengan Divisi Mekanika Luar Angkasa, dan menghitung lintasan untuk penerbangan Apollo 11 ke bulan pada 1969. Kemudian, ia juga ditempatkan sebagai anggota dari Divisi Dinamika Penerbangan dan Kontrol, bekerja di program Space Shuttle, dan merencanakan misi ke Mars, dan menulis 26 laporan penelitian bersama rekan-rekannya.

Katherine Johnsin pensiun pada 1986, setelah tiga puluh tiga tahun mengabdi di Langley. Dia mencintai pekerjaannya. “Saya suka pergi bekerja setiap hari,” katanya. Pada tahun 2015, Katherine Johnson yang sudah berusia 97 tahun mendapat Presidential Medal of Freedom, kehormatan sipil tertinggi Amerika dari Presiden Obama.

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement