Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mahasiswa Unair Ciptakan Aplikasi Diagnosa TBC

Shara Nurachma , Jurnalis-Rabu, 07 Februari 2018 |08:13 WIB
Mahasiswa Unair Ciptakan Aplikasi Diagnosa TBC
Foto: Dok Unair
A
A
A

JAKARTA - Menjadi mahasiswa memang kesempatan besar untuk terus mengembangkan diri dan menelurkan ide kreatif serta inovatif yang dimiliki, seperti mahasiswa dari Universitas Airlangga (Unair) ini, mereka menciptakan aplikasi yang dapat mendiagnosa adanya penyakit TBC.

Muhammad Hafiruddin, Machfud Hidayat, dan Bidayatul Mas’ulah dari Program Studi Matematika berinovasi menciptakan sebuah aplikasi yang dapat mendiagnosa salah satu penyakit yang menjadi penyumbang tingkat kematian terbesar di Indonesia ini. Mereka bertiga membuat aplikasi pendiagnosa TBC berdasarkan gejala umum yang dialami penderita, dari diagnose tersebut akan menghasilkan sebuah kesimpulan dan memperoleh pra-diagnosis sebelum akhirnya pasien mendapat penanganan langsung dari dokter.

“Sebuah aplikasi praktis untuk diagnosis penyakit TBC dengan metode fuzzy logic, mudah digunakan dan tanpa menunggu waktu yang lama. Sehingga, orang awam dapat melakukan diagnosis secara dini dan dapat segera melakukan pengobatan,” ujar Muhammad Hafiruddin.

Walau berasal dari Program Studi Matematika, tiga mahasiswa itu mampu membuat aplikasi bertema kesehatan karena mereka juga diajarkan logika fuzzy dan membuat aplikasi berbasis visual basic. Ilmu inilah yang kemudian mereka gabungkan dengan menggali informasi lain seputar TBC. Selain itu, mereka juga telah mendapat pembimbingan klinis dengan SMF (Staf Medik Fungsional) Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RS dr. Soetomo.

Ketiganya melakukan riset terlebih dahulu dan mencari pakar TBC di Institute of Tropical Disease (ITD) Unair untuk diwawancarai. Mereka pun bertemu dengan Prof. Dr. Ni Made Mertaniasih, dr., MS., Sp.MK(K) yang memberikan referensi dan rujukan kepada dokter spesialis di salah satu SMF Tuberkulosis.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement