Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jempol! Mendagri Ingatkan Mahasiswa Bahaya Paham Radikal di Kampus

Jempol! Mendagri Ingatkan Mahasiswa Bahaya Paham Radikal di Kampus
Foto: Dok Okezone
A
A
A

"Saya berharap mahasiswa dapat membantu mendukung proses pembangunan. Misalnya melalui KKN, mahasiswa bisa men-darmabakti-kan dirinya untuk memberdayakan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup warga," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan keberpihakan pada Pancasila. Ia menegaskan kampus sebagai tempat menuntut ilmu harus dijadikan pula sebagai tempat mengkaji secara ilmiah proses kultural, konstitusional dan politik.

Untuk itu, kata dia, jangan sampai keberadaan kampus justru disalahgunakan sebagai tempat berkembangnya paham-paham yang bertentangan dengan ketiga proses itu.

Soekarwo menjelaskan, proses kultural, politik dan konstitusional bangsa ini sudah dibangun sejak lama. Proses kultural dimulai Tahun 1908 saat Boedi Utomo. Sedangkan proses politik dimulai Tahun 1928 saat sumpah pemuda, serta proses konstitusional pada Tanggal 18 Agustus 1945 saat ditetapkannya konstitusi melalui UUD.

"Di luar ketiga kesepakatan itu, segala bentuk penyelewengan tidak dibenarkan. Di Negara manapun kalau sudah sudah konstitusional, maka segala paham di luar itu tidak dibolehkan," kata pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement