"Ada negara kaya karena SDM, ada negara yang maju tanpa SDM seperti Jepang, Korea mereka ciptakan teknologi sehingga timbulah kemajuan bangsa itu. Kita ada SDM besar ditambah teknologi, maka bukan tidak mungkin kita akan menjadi luar bisa seperti negara lain," ujarnya.
JK yakin para peneliti di Indonesia dapat menciptakan banyak inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Kendati ada persoalan keterbatasan pada dana penelitian. Namun, pria asli Bugis itu meminta persoalan keterbatasan dana tidak menjadi halangan dalam menciptakan inovasi, yang terpenting adalah fokus.
"Apa gunanya kita punya banyak universitas dan lembaga penelitian jika kita terus berselisih soal teknologi. Ayolah para insinyur untuk bangkit demi memajukan bangsa kita, " pesan JK.
Ia menambahkan, Indonesia membutuhkan banyak inovasi untuk membantu masyarakat demi kemakmuran bangsa. Seperti teknologi untuk pertanian, perikanan dan lainnya. Sebagai contoh, dengan jumlah penduduk 260 juta dan pertambahan penduduk tiap tahun sebesar 3 juta orang, maka dibutuhkan teknologi untuk tercukupinya kebutuhan beras agar tidak mengimpor dari negara lain. Sementara Indonesia kekurangan lahan karena semakin padatnya penduduk.
"Solusinya cuma satu dengan teknologi. Tidak mungkin memperluas sawah lagi. Kalau rata-rata lima ton, maka harus bisa 9 ton," tuturnya.