"Saya tidak ingin ada banyak kampus tapi tidak ada apa-apanya. Sehingga, pendidikan kita tidak maju dan tidak berkualitas," jelas Nasir.
Selain ketiadaan mahasiswa, penyebab kampus-kampus swasta ini meminta ditutup adalah konflik berkepanjangan, baik antara pengurus yayasan dengan pengelola perguruan tinggi, maupun di internal yayasan.
Sementara itu, dikutip dari laman resmi Kemristekdikti, Rabu (24/2/2016), 104 PTS dalam pembinaan telah diaktifkan kembali. Pembinaan PTS bermasalah sendiri dilakukan Kemristekdikti melalui tim khusus yang bekerjasama dengan Kopertis. Tim ini dan Kopertis melakukan visitasi ke kampus-kampus tersebut.
Selanjutnya, PTS dalam pembinaan membuat pakta integritas yang berisi kesanggupan untuk memenuhi persyaratan beserta sanksi bila tidak sanggup memenuhi persyaratan tersebut. Pakta integritas tersebut selanjutnya dijadikan dasar bagi Kopertis untuk mengajukan rekomendasi pengaktifan PTS.
(Rifa Nadia Nurfuadah)