Ketika melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN), mahasiswa Unib mengajak masyarakat di Kelurahan Jembatan Kecil, Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu, mengolah berbagai limbah plastik menjadi BBM. Hasil proses ini bisa dipakai sebagai pengganti minyak tanah. Bahkan, bisa dijadikan BBM jenis premium.
Salah satu mahasiswa Unib, Linggar Pramudiono, menjelaskan, kegiatan ini terinspirasi video praktik pembuatan pembuatan BBM dari limbah plastik di media sosial. Tertarik, Linggar pun mencobanya hingga berhasil dan kemudian mengajarkannya kepada masyarakat di lokasi KKN-nya.
Cowok kelahiran Magetan, 21 Juni 1994 itu memaparkan, pembuatan BBM dari limbah plastik membutuhkan satu kaleng bekas roti ukuran cukup besar, pipa aluminium ukuran kecil atau bekas antena televisi sepanjang sekira 2 m, lem logam atau plastik still, bekas gelas air mineral atau botol air mineral dan sejenisnya, selang ukuran kecil sepanjang sekira 2 m serta botol bekas air mineral yang digunakan sebagai tabung reaktor.
''Semua bahan baku untuk membuat BBM dari limbah sampah rumah tangga yang tidak berguna lagi. Modal saya Rp30 ribu untuk membeli selang ukuran kecil," ujar Linggar kepada Okezone, belum lama ini.
Mahasiswa KKN kelompok 184 Unib itu menjelaskan, tahap pertama adalah membersihkan limbah plastik yang akan diolah. Kemudian, memotong bahan baku tadi menjadi serpihan kecil agar tidak memakan tempat saat dibakar di dalam kaleng.
Serpihan limbah plastik tadi lalu ditempatkan di dalam kaleng bekas biskuit yang berfungsi sebagai tabung reaktor. Limbah kemudian dibakar dengan sumber api dari kompor minyak atau pengapian menggunakan kayu bakar. Pengapian itu dilakukan hingga bekas gelas plastik air mineral menguap.