TOK mendorong siswa mempertanyakan hal-hal yang selama ini dianggap benar serta memahami bagaimana budaya, bahasa, dan emosi mempengaruhi cara mereka memandang dunia. Sementara itu, Extended Essay—sebuah esai akademik sepanjang 4.000 kata—memberikan pengalaman riset serupa tingkat universitas. Siswa merumuskan pertanyaan penelitian, menilai sumber, membangun argumen, hingga merevisi pemikirannya. Proses ini memang menantang, tetapi sangat efektif membangun kepercayaan diri.
“Momen paling berkesan sebagai guru adalah ketika siswa menyadari bahwa mereka mampu mencapai sesuatu yang sebelumnya terasa mustahil. Dari situ muncul ketangguhan dan kepercayaan diri,” ungkapnya.
Bagi Warren, esensi pendidikan sangat jelas: pendidikan tidak berhenti pada nilai tinggi atau perguruan tinggi terkemuka. Pendidikan adalah proses membentuk individu bijaksana dan berempati, yang mampu melihat dunia dengan ketegasan dan keberanian.
“Anak-anak ini bukan hanya dipersiapkan untuk menyesuaikan diri dengan masa depan. Mereka dipersiapkan untuk membentuk masa depan itu sendiri,” tegasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)