Sebagai informasi, Prof. Stella Christie juga hadir dalam acara tersebut. Ia memberikan dorongan kuat kepada generasi muda untuk mempersiapkan diri menghadapi era digital.
Menurutnya, kesiapan itu bukan hanya soal pemahaman teknologi, tetapi juga kemampuan berpikir kritis dan mengevaluasi informasi. Talenta digital, katanya, bukan tentang teknologi yang digunakan, melainkan kualitas manusia yang mengoperasikannya.
“Talenta digital itu bukan soal digitalnya, tapi talentanya—manusianya. Kalau manusianya tidak bisa mengevaluasi apakah informasi yang dikasih teknologi itu bagus atau palsu, ini tidak akan berhasil,” ujar Stella Christie.
Ia menambahkan mahasiswa membutuhkan dua modal penting: rasa ingin tahu dan keinginan untuk terus belajar dari berbagai pengalaman serta sumber. Dua hal inilah yang menjadi dasar membangun pola pikir kritis yang sangat dibutuhkan saat ini.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)